BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata “Resiko” dan sudah
biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja
individual maupun organisasi. Berbagai
macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan,
resiko terkena banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita
menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita antisipasi dari
awal. Resiko dikaitkan dengan
kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama bahwa tujuan
berwirausaha adalah membangun dan memperluas keuntungan kompetitif dalam
organisasi.
Aktivitas
suatu badan usaha atau perusahaan pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari
aktivitas mengelola resiko. Operasi suatu badan usaha atau perusahaan biasanya
berhadapan dengan resiko usaha dan resiko non usaha. Imam Ghazali dalam Kasidy,
Manajemen Resiko (2010) menyatakan bahwa, resiko usaha adalah
resiko yang berkaitan dengan usaha perusahaan untuk menciptakan keunggulan
bersaing dan memberikan nilai bagi pemegang saham. Sedangkan resiko non usaha
adalah resiko lainnya yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.
Oleh karena itu penulis mengambil judul makalah “ MANAJEMEN KEPUTUSAN
RISIKO”
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari risiko dan
manajemen risiko?
2.
Apa pengertian dari manajemen
risiko keputusan?
3.
Apa manfaat dan tahap-tahap dalam
melaksanakan manajemen risiko?
4.
Apa alternatif-alternatif
keputusan dalam menghindari risiko?
5.
Apa keputusan pemimpin perusahaan
dalam menyelesaikan risiko?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian
risiko dan manajemen risiko.
2.
Untuk mengetahuia pengertian dari
manajemen risiko keputusan
3.
Untuk mengetahui manfaat dan
tahap-tahap dalam melaksanakan manajemen risiko.
4.
Untuk mengetahui
alternatif-alternatif keputusan dalam menghindari risiko.
5.
Untuk mengetahui keputusan
pemimpin perusahaan dalam menyelesaikan risiko.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Risiko dan Manajemen RisiKo
Risiko merupakan
bahaya : risiko adalah ancaman atau kemungkinan suatu tindakan atau kejadian
yag menimbulkan dampak yang berlawanan dengan tujuan yang ingin dicapai. Risiko
juga merupakan peluang: risiko adalahn sisi yang berlawanan dari peluang untuk
mencapai tujuan. Guna mempertahankan eksistensi kehidupan, maka diperlukan
suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan, diperlukan tindakan atau aktivitas.
Aktivitas memiliki risiko jika dampaknya berlawanan. Sebaliknya, aktivitas
memberikan peluang untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko
dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau
perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu resiko.
B. Pengertian
Manajemen Keputusan Risiko
Manajemen risiko keputusan adalah suatu ilmu yang
menggabungkan antara risiko dan keputusan untuk dilihat dan di manage agar
mampu memberikan hasil sesuai dengan pengharapan para pengambil keputusan.
Entuk mewujudkan itu bagi para pengguna ilmu manajemen risiko keputusan
diharuskan untuk memahami persoalan secara komprehensif dan realistis sesuai
dengan kondisi yang ditemui dilapangan.
3
|
Untuk mengatasi risiko yang timbul dalam suatu
organisasi baik yag bersifat profit maupun yang non-profit adalah dengan
menerapkan manajemen risiko. Dalam manajemen risiko ini dibahas bagaimana
mengolola risiko aar bias memberikan keuntungan serta mekanisme memperkecil
risiko. Bahwa jika risiko itu bias dikelola secara sistematis maka ia akan
memberikan keuntungan yang sistematis juga begitu juga sebaliknya. Maka dari
itu dibutuhkan kapasitas keilmuan yang mencukupi guna mengolola risiko yang
sudah dan akan timbul nantinya.
C. Manfaat
dan Tahap- tahap Dalam Melaksankan Risiko
1. Manfaat
manajemen risiko
Dalam buku
manajemen risiko Drs. Hermawan Darmawi menuliskan beberapa manfaat manajemen
risiko yaitu sebagai berikut:
a. mendukung
pencapaian tujuan
b. memungkinkan
untuk melakukan aktivitas yang memberikan peluang yang jauh lebih tinggi dengan
mengambil risiko yang lebih tinggi; risiko yang lebih tinggi diabil dengan
dukungan sikap dan solusi yang sesuai terhadap risiko
c. mengurangi
kemungkinan kesalahan fatal
d. menyadari
bahwA risiko dapat terjadi pada setiap aktivitas dan tingkatan dalam organisasi
sehingga setiap individu harus mengambil dan mengelola risiko masing-masing
sesuai sengan wewenang dan tanggung jawab.
2. Tahap-
tahap dalam melaksanakan manajemen risiko
Untuk
mengiplementasikan manajemen risiko secara komprehensif ada beberapa tahap yang
harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan, yaitu
a.
Identifikasi risiko
adalah kegiatan mengidentifikasikan semua risiko uang usaha yang dihadapi, baik
risiko yang bersifat spekulatif maupun risiko sifatnya murni.
b.
Menidentifikasi
bentuk-bentuk risiko. Pada tahap ini diharapkan pihak maajemen telah mampu
menemukan bentuk-bentuk dan format risiko yang dialami.
c.
Menempatkan ukuran
ukuran risiko. Pada tahap ini pihak manajemen sudah menempatkan ukuran atau
skala yang dipakai, termasuk rancangan model metedologi penelitian yang akan
digunakan.
d.
Menempatkan
alternatif-alternatif pada tahap pihak manajemen perusahaan melakukan
pengelolaan data.
e.
Menganalisis setiap
alternatif. Pada tahap ini dimana setiap alternatif yang ada selanjutnya
dianalisis dan dikemukakan berbagai sudut pandang serta efek-efek yang mungkin
timbul.
D.
Alternatif-alternatif Keputusan Dalam Menghindari Risiko
Salah satu penghalang orang meraih kesuksesan, melangkah
lebih lanjut, mencoba menyelesaikan tugas,mengatasi masalah, dan memutuskan
untuk berhenti adalah rasa takutnya yang terlampau besar. Bila ia mempunyai
rasa takut yang berlebihan, maka dampaknya akan negatif (tidak baik) dalam
penyelesain masalah.
Kegagalan orang dalam berwirausaha adalah besarnya rasa
takut yang mengubur untuk mencoba menjadi wirausahawan. Teknik pemecahan
masalah yang harus dilakukan adalah kalahkan rasa takut anda yang ternyata
hanya sebuah angan-angan yang berlebihan. Padahal dalam kenyataannya, hal itu
tidak seperti yang anda bayangkan. Contoh
1.
Dulu sewaktu kecil,
kita tidak takut belajar berjalan karena kita tidak mengenal rasa takut, yang
setelah besar akhirnya bisa berjalan dengan mempersiapkan terlebih dahulu
faktor keamanannya.
2.
Kita melihat api
lilin dan takut menyentuhnya, tetapi pelan-pelan jari kita mendekatinya maka
api lilin itu tidak menakutkan bukan?bahkan bisa kita matikan dengan dua jari.
3.
Takut gagal dalam memulai
sebuah usaha atau menjadi wirausahwan. Hal ini dikarenakan kita belum
mengetahui apa yang terjadi. Coba jika
bertanya kepada seseorang, membaca buku kehirausahaan, mencoba terlebih dahulu,
ikut orang berbisnis, maka niscaya rasa takut itu bisa hilang perlahan-lahan.
E.
Keputusan Pemimpin
Perusahaan Dalam Menyelesaikan Risiko
Berdasarkan pandangan para ahli yaitu Robins (1997);Drommond (1985);Monday
dan Premeuax (1995) dapat dirumuskan
bahwa pengambilan keputusan merupakan proses pemecahan masalah dengan
menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan
yang ingin dilakukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Pengambilan
keputusan merupakan proses memilih sejumlah alternatif pengambilan keputusan
penting bagi manajer administrator karena proses pengambilan keputusan
mempunyai peran penting dalam motivasi kepemimpinan,komunikasi,koordinasi,dan
perubahan organisasi. (usman,2013;440).
Dapat dipahami bahwa betapa pentingnya seorang pemimpin
dalam pengambilan keputusan, sebab apabila dalam sebuah organisasi tidak ada pengambilan
keputusan, maka dipastikan organisasi tersebut tidak akan mengalai kemajuan,
apalagi peningkatan kualitas organisasi, kendati pengambilan keputusan tersebut
dimungkinkan menimbulkan risiko yang tidak diharapkan. Oleh karena itu
dibuthkan keahlian seorang pemimpin dalam mengambil keputusan sebab ketetapan
pengambilan keputusan sangat mempengaruhi tercapainya tujuan organisasi.
Pengambilan kepututsan pada dsarnya adalah memilih, sebab dalam pengambilan keputusan
biasanya terdapat beberapa alternatif untuk dipilih yang terbaik dari beberapa
pilihan yang tersedia.
Pengambilan keputusan juga bisa dipandang sebagai sebuah
tindaka untuk menyelesaikan permasalahan. Biasayna keputusan diambil karena
terdapat masalah yang harus dicarikan solusi, maka pengambilan keputusan sangat
diperlukan agar masalah yang ada tidak larut-larut hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang
filakukan oleh Didi Wahyu Sudirman (2003;001) yang menunjukkan bahwa seorang
manajer harus mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi secara cerdik dan
berkualitas melalui pengambilan keputusan yang dilakukan secara cepat dan
efektif. Dalam kontek dunia pendidikan misalnya kita ambil dalam satuan
pendidikan sekolah, hampir setiap saat seorang pemimpin dalam hal ini seorang
kepala sekolah selalu diperhadapkan dengan berbagai masalah yang timbul yang
harus diputuskan dalam rangka memecahkan masalah. Misalnya dalam suatu
sekolah tertentu terdapat anak yang terlibat tawuran
dengan anak-anak sekolah lain, dimana anak-anak yang terlibat tawuran adalah
anak anak yang sudah biasa melakukan tawuran dengan berbagai usaha untuk
mencegahnya namun belum memberikan hasil signifikan, maka kepala sekolah
sebagai pemimpin perlu menentukan langkah-langkah strategis mengatasi masalah
agar tidak berlarut-larut. Mengacu teori yang diajukan oleh veithzal rivai maka
kepala sekolah perlu menetapkan masalah, dalam arti mencari sumber masalah yang
sesungguhnya, selanjutnya perlu mengidentifikasi masalah mengapa anak-anak itu
terlibat tawuran, mengembangkan beberapa alternatif pemecahan untuk proses
penyembuhan anak dari kebiasaan tawuran, kemudian melakukan berbagai evaluasi
dari berbagai alternatif sehingga bisa menemukan alternatif terbaik dengan
tujuan dapat menyembuhkan anak yang terbiasa tawuran tanpa harus
mengorbankan risiko yang tidak
seharusnya dikeluarkan.
Pengambilan keputusan yang efektif dilakuakn oleh
pemimpin, yaitu pengambilan keputusan yang biasa dibutuhkan dalam situasi yang
mendesak. Agar dapat mengambil keputusan yang efektif, terdapt beberapa model
pengambilan keputusan yaitu model simon, model rasional,dan model klasik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko
dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau
perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu resiko. risiko
adalahn sisi yang berlawanan dari peluang untuk mencapai tujuan. Guna
mempertahankan eksistensi kehidupan, maka diperlukan suatu tujuan.
Manajemen
risiko keputusan adalah suatu ilmu yang menggabungkan antara risiko dan
keputusan untuk dilihat dan di manage agar mampu memberikan hasil sesuai dengan
pengharapan para pengambil keputusan
Salah satu penghalang orang meraih kesuksesan, melangkah
lebih lanjut, mencoba menyelesaikan tugas,mengatasi masalah, dan memutuskan
untuk berhenti adalah rasa takutnya yang terlampau besar. Bila ia mempunyai
rasa takut yang berlebihan, maka dampaknya akan negatif (tidak baik) dalam
penyelesain masalah.
Dapat dipahami bahwa betapa pentingnya seorang pemimpin
dalam pengambilan keputusan, sebab apabila dalam sebuah organisasi tidak ada
oengamilan keputusan, maka dipastikan organisasi tersebut tidak akan mengalai
kemajuan, apalagi peningkatan kualitas organisasi, kendati pengambilan
keputusan tersebut dimungkinkan menimbulkan risiko yang tidak diharapkan.
|
DAFTAR PUSTAKA
Hendro, 2001. Dasar-dasar kewirausahaan, Jakarta:
Erlangga
9
|