Defenisi Keputusan dan Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan

Defenisi Keputusan
       Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu begitu besarnya pengaruh yang akan terjadi jika seandainya rekomendasi yang dihasilkan tersebut terdapat kekeliruan atau adanya kesalahan-kesalahan yang tersembunyi karena faktor ketidak hati-hatian dalam melakukan pengakajian masalah.

Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan
        Guna memudahkan pengambilan keputusan maka perlu dibuat tahap-tahap yang bisa mendorong kepada terciptanya keputusan diinginkan. Adapun tahap-tahap tersebut:
  1. Mendefinisikan masalah tersebut secra jelas dan gamblang, atau mudah untuk dimengerti.
  2. Membuat dafta masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
  3. melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebh memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secarah lebih spesifik.
  4. memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji yang dipakai.
  5. Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai denga prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah berlaku pada umumnya. 

Baca Juga

Contoh Makalah Motivasi dan Manajemen Pengambilan Keputusan

Makalah Manajemen Konflik dan Pengambilan Keputusan

 

Defenisi Anggaran Kas

Anggaran Kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan terkait perubahan-perubahan tersebut. Adapun tujuan penyusunan Anggaran Kas yaitu:
  1. mengetahui saldo kas akhir
  2. mengetahui kelebihan/kekurangan kas
  3. menyelaraskan kas dengan aset utang 
  4. menegtahui sumber kas
  5. mengetahui utang dibayar
  6. menilai realiasasi cash flow
  7. memperkirakan sumber kas yad
  8. melihat hubugan antara laba dan perubahan kas.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAS yaitu:
  1. operasi
  2. investasi
  3. pendanaan
Analisis anggaran adalah melihat efektifitas kinerja anggaran
  1. anggaran penjualan
  2. anggaran kas
  3. anggaran kompre.

Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

Jika artikel sebelumnya membahas tentantang Anggaran Komprehensif makan artikel kali ini akan membahas tentang Penganggaran Modal (Capital Budgeting).

Modal (Capital) adalah yang digunakan untuk proses produksi.
Penganggaran modal adalah proses menganalisa proyek dan menentukan yang mana yang akan di anggarkan.
Pentingnya CB. 
  1. mempengaruhi hidup perusahaan jangka panjng.
  2. meningkatkan kualitas atau nilai aktiva.
Klasiikasi Proyek
  1. perawatan bisnis 
  2. penguraian biaya
  3. ekspansi 
  4. memasuki pasar baru
  5. lingkungan dan keamanan
Taha-tahap Capital Budgeting
  1. menentukan biaya proyek
  2. menghitung aliran kas proyek
  3. estimasi risiko
  4. menentukan biaya risiko
  5. memperkirakan nilai aktiva  
Metode-metode dalam melakukan Capital Budgeting
  1. payback periode
  2. net present value 
  3. internal rate of retum
  4. profitability index

 

Defenisi Anggaran Komprehensif dan Anggaran Parsial

Anggaran Komprehensif adalah Anggaran yang intensitas penyusunannya mencakup seluruh aktivitas perusahaan. Dengan adanya anggaran komprehensif memberikan manfaat berupa pendekatan sistematis pada kebijakan manajemen dan memudahkan evaluasi akhir. Adapun Jenis-jenis anggaran yaitu
  1. anggaran persial
  2. anggaran komprehensif
  3. anggaran tetap
  4. anggarang akntingu
Isi Anggaran Komprehensif yaitu : Peramalan anggaran, Variabel anggaran,laporan anggaran 

Anggaran Parsial adalah anggaran yang disusun oleh masing-masing departemen dalam perusahaan berdasarkan kebutuhan mereka.

Faktor Penting Dan Ciri-ciri Yang Bisa Mengubah Seseorang Menjadi Wirausahawan

Memulai menjadi entrepreneur memang harus dengan mimpi, tetapi karena tanpa kekuatan, Anda hanyalah bermimpi!. Banyak orang yang ingin berwirausaha. Namun, mereka terkadang berhenti di tengah jalan, atau bahkan mundur sebelum kegagalan, takut jatuh miskin, takut dittipu-daya, takut kehabisan modal dan takut keluar dari "zona nyaman" (malas). Yang pasti ialah bahwa mereka memiliki "ketakutan" yang besar yang menggelut di kepala mereka.Menurut kami dari sisi kekuatan emosinya yang membedakan seorang entrepreneur orang biasa atau pecundang adalah bahwa seorang entrepeneur adalah seseorang yang mempunyai beberapa karakter sebagai berikut:
  1. Pandai mengelola ketakutannya. Seorang smart and good entrepreneur pandao mengelola ketakutannya untuk membangkitkan keberanian dan kepercayaan dirinya dalam menghadapi suatu risiko (risk manager, bukan risk taker).
  2. Mempunyai "iris mata" yang berbeda dengan yang lain. Dalam gal ini iris mata adalah cara seseorang memandang sesuatu (masalah kesulitan, perubahan diri sendiri, lingkungan tren, dan kejadian) mimpinya, lalu mencoba untuk meningkatkan nilai (add value).
  3. Pemasar sejati atau penjual yang ulung. tanpa skill ini anda akan memulai dengan lebih berat dan membuthkan lebih banyak waktu. Skill ini akan mempermuda anda dalam membangun bisnis anda, mengakselerasi kecepatan pertumbuhan bisnis anda, dan mengurangi ketergantungan modal tang besar.
  4. Melawan arus dan menyukai tantangan baru. Seorang smart and good entrepreneur cenderung tidak suka mengikuti arus atau terperangkap didalam kehidupan yang menonton sempurna.
  5. High determination (mempunyai keteguhan hati yang tinggi). Dalam hal ini perbedaan seorang entrepreneur sejati dengan entrepreneur. keteguhan biasa-biasa saja adalah dalam hal durability, firm, determination.
  6. Tidak menerima apa yang ada didepannya dan selalu mencari yang terbaik (perfectionis). Seorang smart and good entrepreneur diharapkan mampu memberikan apa yang lebih baik lagi bagi pelanggan.
Ciri-ciri Khusus Seorang Entrepreneur yang Sukses
ada beberapa ciri-ciri utama yang biasanya ada di dalam diri seorang entrepreneur yang telah sukses, yaitu:
  1. mempunyai mimpi-mimpi yang realistis dan tinggi, yang mampu diubah menjadi cita-cita yang harus ia capai. Hidupnya ingin berubah karena kekuatan emosionalnya yang tinggi dan keyakinannya yang kuat, sehingga mimpi itu bisa terwujud (power of dream).
  2. mempunyai empat karakter dasar kekuatan emosional yang saling mendukung untuk sukses yaitu: Determinasi keteguhan hati akan visinya, Persitence ulet dan mudah bangkit keterpurukannya, Keberanian mampu menaklukkan kekuatannya sendiri, Strugle pantang menyerah, Risk manager emotional quetient.

Defenisi Keputusan dan Tahap-tahap Pengambilan Keputusan

1. Defenisi Keputusan
Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu begitu besarnya pengaruh akan terjadi jika seandainya rekomendasi yang dihasilkan tersebut terdapat kekeliruan atau adanya kesalahan-kesalahan yang tersembunyi karena faktor ketidak hati-haitan dalam melakukan pengkajian masalah.

2. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan
guna memudahkan pengambilan keputusan maka perlu dibuat tahap-tahap yang bisa mendorong kepada terciptanya keputusan yang diinginkan. Adapun tahap-tahap tersebut adalah:
  • mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk dimengerti.
  • membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
  • melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik.
  • memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji yang akan dipakai.
  • memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.
Terimakasih bagi para pelara yang telah mebaca artikelku dan semoga bermanfaat untuk kalian semua.

Pengertian Hukum Pemintaan dan Penawara

Permintaan mencerminkan perilaku konsumen dalam membeli barang atau jasa tertentu, sedangkan penawaran mencerminkan perilaku produsen dalam menjual barang atau jasa tertentu. 

  1.  Hukum Permintaan. Permintaaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli dan diminta pada tingkat harga tertentu dan dalam waktu tertentu. Hukum permintaan berbunyi, "apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang diminta konsumen akan berkurang dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah yang diminta konsumen akan bertambah". Dari hukum permintaan tersebut nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang diminta konsumen memiliki hubungan negatif atau berlawanan arah. Artinya harga suatu barang naik, maka jumlah yang diminta akan turun. Mengapa demikian? Hal tersebut karena apabila harga suatu barang naik, sementara penghasilan konsumen tidak berubah, maka daya beli konsumen akan menurun, sehingga ia akan mengurangi jumlah barang yang dibeli. Alasan lain , seperti apapun baiknya suatu barang, akan selalu ada barang lain yang dapat menggantikan  penggunaannya.Oleh karena itu apabila harga suatu barang naik, maka konsumen akan cenderung untuk mengurangi konsumsi barang yang harganya naik tersebut dan menggantinya dengan barang lain yang memiliki kegunaan yang sama atau hampir sama .  
  2. Hukum Penawaran. Penawaran adalah, sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan dalam waktu tertentu. Hukum Penawaran berbunyi,"apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang ditawarkan produsen akan bertambah dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah yang ditawarkan produsen juga akan berkurang" Dari hukum penawaran tersebut nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan produsen memilki hubungan positif atau searah. Artinya apabila harga suatu barang naik, maka jumlah yang di tawarkan akan naik, Mengapa demikian? Hal tersebut terjadi karena produsen selalu dianggap ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Bentuk bentuk Badan Usaha yang Berbadan Hukum

Supaya tidak terjadi kegagalan usaha yang hanya disebabkan oleh ketidak mampuan manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan khususnya kegagalan dalam ruang lingkup besar kecilnya skala perusahaan, maka perlu kiranya diketahui bentuk-bentuk badan usaha, sehingga dari pengetahuan tersebut dapat kiranya bagi calon wirausahawan untuk menentukan bentuk usaha yang bagaimana yang sesuai dengan kemampuannya, baik kemampuan SDM, kemampuan manajemen serta kemampuan permodalan.
  Adapun bentuk-bentuk badan usaha adalah sebagai berikut :
  1. Perseroan terbatas.
  2. Koperasi.
  3. Perusahaan Komanditer/CV
  4. Firma/Fa.
  5. Perusahaan perorangan.
A. Perseroan Terbatas. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas, dalam pasal satu disebutkan bahwa perseroan terbatas yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Apabila memperhatikan undang-undang tersebut dapatlah dikemukakan bahwa badan usaha perseroan terbatas mempunyai kelebihan :
  1. Mudah memperoleh modal.
  2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas.
  3. Manajemen perusahaan lebih professional, sehingga kelangsungan perusahaan cukup terjamin.
 Kekurangannya :
  1. Pendirian perseroan terbatas agak lebih sulit karena perseroan terbatas harus didaftar kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
  2. Para pemegang saham atau yang disebut pesero hanya memperoleh deviden dari saham yang dimilikinya apabila perusahaan mengalami keuntungan dan kekayaan pribadi pemilik saham terpisah dari kekayaan perusahaan perseroan.
B. Koperasi.Koperasi adalah badan usaha yang anggotanya adalah orang-orang atau badan hukum koperasi dengan landasan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan.
Kelebihannya :
  1. Seluruh anggota koperasi mempunyai kkedudukan yang sama dalam menentukan arah aktivitas usaha koperasi.
  2. Keanggotaan koperasi bersifat suka rela dan terbuka.
  3. Hasil usaha koperasi dimanfaatkan untuk kepentingan anggotanya.
 Kekurangannya :
  1. Karena sifatnya suka rela dan terbuka maka setiap saat keanggotaan koperasi juga berubah.
  2. Sumber daya manusia pengelola koperasi masih kurang memadai dan kurangprofesional.
  3. Masih kurangnnya kepercayaan masyarakat terhadap badan usaha koperasi.
C. Perseroan Komanditer. Perseroan komanditer atau commanditaire vennootschap adalah bentuk badan usaha atau perusahaan yang dibentuk oleh pesero komanditer (pesero pasif) dan pesero komplementer (perseo aktif). Pesero pasif adalah pesero yang hanya menyerahkan modalnya saja keperusahaan, mereka tidak ikut menjalankan aktivitas perusahaan, sedangkan pesero aktif atau pesero komplementer adalah pesero yang memimpin aktivitas perusahaan serta bertanggung jawab terhadap hutang  piutang perusahaan.
Kelebihannya:
Modalnya lebih besar dibanding perusahaan perorangan.
  • Lebih mudah memperoleh kredit dari pihak pemberi kredit (kreditur
  • Pengelolaan perusahaannya memiliki manajemen yang lebih baik.
Kekurangannya:
  • Persero aktif kemungkinan dicurigai oleh peserta pasif dalam hal pelaksanaan aktifitas perusahaan.
  • Masing-masing peserta baik peserta aktif maupun peserta pasif tanggung jawabnya tidak sama.
  • Perselisihan antar peserta atau sekutu terbuka lebar.
 d. Firma (Fa)
     Firma adalah badan usaha atau perusahaan yang aktivitasnya merupakan persekutuan dari dua orang atau lebih memakai nama bersama.
Kelebihannya :
  1. Modal lebih besar dibandingkan dengan perorangan.
  2. Telah ada pembagian kerja sesuai keahlian firma.
  3. Kontrol aktivitas perusahaan lebih baik karena peserta firma saling bertanggung jawab terhadap tindakan satu sama lain peserta firma.
Kekurangannya : 
  1. Pengambilan keputusan lebih lambat karena kepemimpinan lebih dari satu orang.
  2. Firma mudah bubar apabila salah satunya mengundurkan diri atau meninggal.
  3. Kemungkinan besar terjadi perselisihan antar firma.
E. Perusahaan perorangan.Perusahaan perorangan adalah bentuk badan usaha dan perusahaan yang aktivitas dan modalnya dimiliki oleh perorangan saja, Dengan demikian seluruh harta, modal, hutang piutang perusahaan dimilki oleh pemiliknya termasuk penanggung jawab.
Kelebihannya :
  1. Proses pendiriaannya mudah karena tidak perlu badan hukum.
  2. Keuntungan perusahaan seluruhnya menjadi milik pemilik.
  3. Organisasinya sederhana sehingga lebih efesien.
Kekurangannya :
  1. Tidak dapat dibedakan aset pribadi dan perusahaan.
  2. Modal perusahaan terbatas.
  3. Kelangsungan perusahaan kurang terjamin karena tergantung pada kemampuan pemilk.
Demikian artikel mengenai Bentuk-Bentuk Badan Usaha. mudah-mudahan bermanfaat bagi yang membacanya.

Sejarah Ekonomi Internasional

Secara garis besar ekos nomos diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajer rumah tangga sistem ini hakikatnya menciptakan rumah tangga. Sistem hakikatnya menciptakan konsekwensi logis dalam kebuutuhan dimensi material yang ada pada setiap individu. Kebutuhan primer adalah sandang, pangan dan papan. Untuk menciptakan kebutuhan primer maka dibentuk suatu sistem sosial yaitu sistem ekonomi yang berada dibawa regulasi, suatu pemerintahan negara. Sistem ekonomi berfungsi untuk memanajemen barang dan jasa dengan tujuan menciptakan kemakmuran dalam masyarakat. Adam Smit sering disebut sebagai orang yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18. Sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan melalui karyanga Welth of Nation. Dimana pengembangan teori ini bertujuan untuk mencari tau tentang sejarah perkembangan negara-negaranya di eropa "sebagai seorang ekonomi Adam Smit merupakan akar moral litasnya yang terbuang dalam The theory Of Morals Sentiment". Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi, kemudian berlanjut dengan menghasilkan toko-toko  seperti Alfred Marshall, J.M.Kepnes dan Korl Morx.X, melahirkan toko-toko ekonomi yang beraliran klasik. Aliran klasik ini beranggapan bahwa, adanya Invisible Hand, dalam mengatur pembagian sumber daya. Konsep Invisible Hand ini dipresentasikan sebagai mekanisme pasar. melalui harga sebagai Instrumenx (pekerjaan). "Moral adalag pekerjaan individu". Aliran klasik mengalami kegagalan setelah terjadi depresit besar tahun 1930 yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu, bereaksi terhadap gejala, dipasar saat, sebagai penanding aliran klasik maka muncullah keynes dalam bukunya " General Theory of Employment, Interest and Awney, menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan dan karena itu interpensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Sejarah perkembangan teori ekonomi adalah suatu pemikiran kapitalisme, yang perkembangan dimulai dari, Era Yunani Kuno sampai sekarang Aris toteles adalah pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi, transaksi ekonomi adalah natural dan Un natural. Transaksi natural terkait dengan penguasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya transaksi Un natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara natural tak terbatas karena dia menjadi akhir dari dirinya sendiri, ketimbang sebagai sarana, menuju akhir  yang lain, yaitu pembunuhan kebutuhan.

Toko pemikir islam yaitu Khaldum dari tunisia (1332-1402) Menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanya proleqomena, menunjukkan bagaimana kepadatan populasi, terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat mamcu, pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya mengakibatkan penambahan populasi, dalam sebuah lingkaran diajukan memperkenalkan konsep Laffer Curva adalah keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam curva yang berbentuk U. Mercentalisun adalah suatu sistem perdagangan untuk profit meskipun produksinya masih dikerjakan dengan non kapitalis produksi metode, Karl Polanyi berpendapat bahwa kapitalisme belum muncul sampai berdirinya Free Trade (perdagangan bebas) pada tahun 19930. Dibawa mercantalis, European Marchan, diperkuat oleh sistem kontrol dari negara. Subside and monopolis, menghasilkan kebanyakan provite dari jual beli bermacam barang. Diantara berbagai merkantalis teori, salah satunya adalah bulliomisar yaitu diktorin yang menekankan pada pentingnya akumulasi precious metals marchantalis berpendapat bahwa negara seharusnya mengekspor barang lebih banyal dibanding yang di impor, bahwa negara seharusnya mengekspor barang lebih banyak sehingga luar negeri membayar selisinya dalam bentuk precious metals. pendapat keduanya bahwa bahan mentah diimpor dan mempromosikan subsidi, seperti penjaminan monopoli protektif tarif untuk meningkatkan produksi dalam negeri (manufaktur).

Metode Penghitungan Biaya Persediaan Barang Dagang Menurut Sistem Perpetual

Metode Penghitungan Biaya Persediaan Barang Dagang Menurut Sistem Perpetual.

Pada sistem perpertual, semua kenaikan dan penurunan barang dagang dicatat dengan cara yang sama dengan pencatatan kanaikan dan penurunan kas. Akun persediaan pada awal periode menunjukkan stok pada tanggal tersebut. Pembelian dicatat dengan mendebet akun Persediaan Barang Dagang dan Mengkredit akun Kas atau Utang Usaha. Pada tanggal penjualan, harga pokok barang dagang yang terjual dicatat dengan mendebet akun harga pokok penjualan dan mengkredit akun persediaan barang dagang.

a. Metode FIFO Perpetual
Diketahuai PT LMN memiliki transaksi seperti dibawah ini.








metode ini paling banyak digunakan karena sebagian besar perusahaan menjual barang sesuai dengan urutan pembeliannya, terutama untuk barang-barang yang tidak tahan lama dan modelnya cepat berubah. Jadi, biaya-biaya yang dimasukkan dalam penjualan disesuaikan dengan urutan terjadinya biaya tersebut. perhatikan peraga1.6 untuk memperjelas hal ini! kita menganggap bahwa semua unit dijual secara kredit masing-masing seharga Rp.30.000,00. Perhatikanlah bahwa setelah 7 unit terjual pada tanggal 4 januair, masih tersisa persediaan sejumlah 3 unti seharga Rp20.000,00. delapan unit yang dibeli pada tanggal 10 januari berharga Rp21.000,00 per unit, bukan Rp20.000,00. Oleh larena itu, persediaan seelah tanggal 10 januari dilaporkan dalam dua baris, yaitu 3 unit seharga Rp20.000,00 per unti dan 8 unit seharga Rp21.000,00 per unit. Perhatikan pula bahwa harga pokok sebesar Rp81.000,00 untuk empat unit yang dijual pada tanggal 22januari terdiri dari 3 unit seharga Rp20.000,00 per unit dan 1 unit seharga Rp21.000,00. Pada saat ini masih ada tersisa 7 unit dalam persediaan dengan harga pokok penjualan Rp21.000,00 per unit. Demikian seterusnya.

b. Metode Lifo Perpeptual 

perhatikan kembali peraga 1.6 akun buku besar pada metode LIFO dan FIFO akan menunjukkan jumlah yang sama hingga tanggal 10 januari. Namun, berdasarkan metode lifo, harga pokok penjualan 4 unit yang dijual pada tanggal 22 januari adalah harga pokok penjualan per unit dari pembelian tanggal 10 januari (21.000 per unit). Harga pokok penjualan 7 unit dalam persediaan setelah penjualan 22 januari adalah harga pokok penjualan 3unit yang tersisa dari persediaan awal dan harga pokok penjualan 4 unit yang tersisa dari pembelian tanggal 10 januari. Demikian seterusnya.

c. Metode Average Perpetual
dalam metode ini, biaya rata-rata per unit masing -masing barang dihitung setiap kali pembelian dilakuka. biaya per unit ini kemudian digunakan untuk menentukan harga pkok penjualan setiap penjualan sampai terjadi lagi pembelian berikutnya. Setelah itu, rata-ratanya dihitung kembali untuk harga barang berikutnya metode ini jarang digunakan oleh perusahaan.

Jurnal Pembalik





Jurnal Pembalik
Pada perusahaan dagang, jurnal pembalik dibuat dengan cara yang sama dengan jurnal pembalik pada perusahaan jasa. Untuk mengulang kembali bahasan jurnal pembalik pada perusahaan jasa, berikut akan disajikan akun-akun deferal dan akural yang perlu dibuat pembaliknya.

1. Beban yang dibayar kemudian
beban yang dibayar dikemudian adalah beban yang pencatatnya dilakukan kemudian, namun manfaat dari beban utang gaji, utang bunga, dan lain sebagainya. Contoh pencatatan beban yang dibayar kemudian dengan menggunakan dan tidak menggunakan jurnal pembalik dapat kamu lihat berikut ini. Misalkan pada saat tutup buku 31 desember 2006 masih ada gaju bulan desember yang belum dibayar sebesar rp 300.000,00. jurnal penyesuainnyaadalah sebagai berikut;

beban gaji                                     300.000,00
utang gaji                                         300.000,00
pada tanggal 20 januari 2007, dibayar gaji sebesar rp2.000.000,00. jurnalnya adalah sebagai berikut.

Utang gaji                                  300.000,00
beban gaji                                1.700,000,00.
   kas                                               2.000,000,00

jurnal pembayaran gaji tanggal 20 januari di atas harus demikian jika pada awal bulan januari tidak dibuat jurnal pembalik. jika pada awal januari, misalnya tanggal 2 januari, dibuat jurnal pembalik sebagai berikut:

 Utang gaji                                 300.000,00
  Beban gaji                                         300.000,00
maka akun utang gaji menjadi tidak bersaldo. Namun, akun beban Gaji bersaldo kredit Rp.300.000,00. Dengan demikian, jurnal pada tanggal 20 januari 2006 adalah sebagai berikut.
Beban gaji       2.000.000,00
  Kas                    2.000.000,00

2. Beban dibayar dimuka
beban dibayar dimuka adalah beban yang dibayar terlebih dahulu sementara manfaatnya diterima di kemudian hari. Jurnal pembalik untuk beban dibayar di muka perlu dibuat jika transaksinya dicatat sebagai beban. Sebaliknya, jika transaksiknya dicatat sebagai harta, maka jurnal pembalik tidak diperlukan, karena pada jurnal penyesuaiannya muncul akun beban yang akan menjadi nol pada waktu jurnal penutup diposting. Misalnya pada tanggal 1 oktober 2006 dibayar di muka asuransi sebesar Rp800.000,00 untuk masa 4 bulan. jika transaksi ini dicatat sebagai beban, maka jurnalnya adalah sebagai berikut.

Beban asuransi                                     800.000,00
  Kas                                                      800.000,00
jurnal penyesuaian pada akhir periode, yaitu 31 desember 2006 adalah sebagai berikut.

Asuransi dibayar dimuka               200.000,00
       Beban asuransi                            200.000,00
sedangkan jurnal pembalik, pada awal peridoed berikutnya adalah sebagai berikut.

Beban asuransi                     200.000,00
   Asuransi dibayar dimuka        200.000,00
jika transaksi tersebut dicatat sebagai harta, maka jurnalnya adalah sebagai berikut.

Asuransi dibayar di muka    800.000,00
   Kas                                   800.000,00
sedangkan jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut.

Beban asuransi                          600.000,00
   Asuransi dibayar di muka                600.000,00

dalam hal ini,jurnal pembalik tidak diperlukan karena saldo akun yang muncul, yaitu beban asuransi, akan menjadi nol oleh jurnal penutup dan setiap membayar asuransi digunakan akun asuransi dibayar dimuka.

3. Pendapatan yang masih harus diterima
pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sampai pada akhir periode telah dihasilkan tetapi belum dicatat sebagai pendapatan. contohnya adalah pendapatan piutang sewa. Misalkan pada tanggal 31 desember 2006, masih harus diterima sewa di bulan november dan desember sebesar Rp600.000,00. pada saat sewa diterima, penerimaan sewa dicatat pada akun pendapatan. jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 desember 2006 sebagai berikut.

Piutang sewa                  600.000,00
    Pendapatan sewa            600.000,00

sedangkan jurnal pembalik pada awal periode berikutnya, yaitu 1 januari 2007 adalah sebagai berikut.

pendapatan sewa          600.000,00
  piutang sewa                 600.000,00

4. Pendapatan diterima di muka
pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang telah diterima perusahaan tetapi dilihat dari segi waktu belum merupakan pendapatan. Misalnya, pada tanggal 1 april 2006 diterima sewa di muka sebesar Rp4.800.000,00 untuk satu tahun. jurnal transaksinya adalah sebagai berikut.

Kas                                   4.800.000,00
   Pendapatan sewa                  4.800.000,00

jurnal penyesuainnya pada akhir periode adalah sebagai berikut.

pendapatan sewa                  1.200.000,00
  sewa diterima di muka                       1.200.000,00

pendaptan sewa yang dialokasikan sebagai pendapatan 2006 adalah 1 April-31 Desember atau 9bulan, yaitu 9/12 x Rp4.800.000,00= Rp3.600.000,00. jadi, selisih sebesar Rp1.200.000,00 harus dicatat sebagai sewa diterima di muka. sedangkan jurnal pembaliknya pada awal periode adalah sebagai berikut.

Sewa diterima di muka           2.000.000,00
   pendapatan sewa                      2.000.000,00

dari penjelasan diatas jelaslah bahwa jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat guna membalik jurnal penyesuaian untuk menghapus akun yang tidak lazim digunakan selama periode akuntansi berjalan. Sebagai tambahan, jurnal pembalik tidak mengubah jumlah yang dicatat dalam laporan keungan. oleh karena itu, perlu digaris bawahi bahwa jurnal pembalik bukanlah suatu keharusan (pilihan)dalam sistem akuntansi. Meskipun persediaan barang dagang berhubungan dengan jurnal penyesuaian pembaliknya tidak diperlukan.



Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi
laporan laba rugi pada perusahaan dagang menyajikan informasi mengenai penjualan, harga pokok penjualan, beban usaha, pendapatan lain-lain, dan biaya lain-lain yang dirangkaikan untuk mengetahui laba atau rugi. beban usaha pada perusahaan dagang dibedakan antara biaya penjualan dan biaya umum dan administrasi. Biaya penjualan adalah biaya-biaya yang digunakan untuk kegiatan penjualan seperti beban gaji penjualan, beban iklan, beban perlengkapan toko, beban penyusutan gedung toko, dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan kegiatan penjualan. Biaya umum dan administrasi adalah beban usaha yang bersifat umum, atau biaya yang tidak termasuk dalam biaya penjualan. Biaya ini tidak mempunyai hubungan langsung dengan penjualan. Biaya umum dan administrasi itu antara lain biaya gaji bagian umum, biaya sewa, biaya surat menyurat, dan biaya-biaya yang digunakan di knator pusat. Biaya penjualan serta biaya umum dan administrasi perlu dibedakan agar pengeluaran kedua jenis biaya tersebut dapat dianalisis. Dengan cara ini, misalnya, dapat dianalisis perbandingan antara jumlah penjualan dengan biaya promosi. Laporan laba rugi dapat disusun dalam bentuk single step (langsung) atau multiple step (bertahap).

Laporan Laba-Rugi Bentuk Single Step
Laporan laba rugi bentuk single step tidak membedakan antara biaya untuk kegiatan usaha utama dan biaya untuk kegiatan di luar usaha utama. laporan laba-rugi bentuk ini juga tidak membedakan antara biaya penjualan dan biaya umum. Dengan bentuk penyajian demikian, laporan laba rugi single step kurang dapat diandalkan sebagai bahan untuk menghasilkan penjualan apabila biaya penjualan diketahui. Struktur dasar laporan laba-rugi bentuk single step disajikan dalam peraga 4-4 berdasarkan kertas kerja UD Jaya



Laporan laba rugi bentuk single stop
laporan laba rugi bentuk multiple step memisahkan biaya penjualan dengan biaya umum dan administrasi. Disamping itu, laporan laba rugi bentuk ini juga memisahkan pendapatan usaha dengan pendaptan diluar usaha. Pemisahan itu sangat berguna untuk menganalisis variabel-variabel yang saling berhubungan. Misalnya, apakah pemanfaatan biaya penjualan terhadap omzet penjualan cukup efektif. untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan biaya penjualan terhadap omzet penjualan, perlu dilihat perusahaan sejenis. Dengan membandingkan data perusahaan dengan data perusahaan sejenis, dapat disimpulkan apakah penggunaan biaya pada perusahaan sudah rasional dan efektif. Jika tidak efektif dan efesien, perlu dicari dimana kesalahannya. Jika biaya penjualan dan biaya umum dan administrasi tidak dipisahkan, maka pihak manajemen akan sulit membuat analisis. Oleh karena itu, laporan laba rugi hendaknya disusun dalam bentuk multiple step. Pada kenyataannya, memang lebih banyak perusahaan yang menyukai dan menggunakan laporan laba rugi multi step. Ilustrasi penyusunan laporan laba rugi bentuk multiple step berdasarkan kertas kerja UD Jaya disajikan dalam Peraga 4-5brikut.


Manajemen Strategi

Giffin (2000) mendefinisikan bahwa Manajemen Strategi adalah sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. (Strategy is a comprehensive plan for accomplishing an organizazion's goals) Tidak hanya sekadar mencapai, akan tetapi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi dilingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya. Sedangkan secara umum Manajemen Strategi adalah berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi pengembangan kebijakan, dan perencanaan untuk mencapai sasaran serta mengalokasikan sumber daya. Berikut pembahasan mengenai Manajemen Strategi.


Manajemen Strategi

Pengertian Strategi
Giffin (2000) mendefinisikan bahwa Manajemen Strategi adalah sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. (Strategy is a comprehensive plan for accomplishing an organizazion's goals) Tidak hanya sekadar mencapai, akan tetapi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi dilingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya. Bagi organisasi bisnis, strategi dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis perusahaan dibandingkan para pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Komponen Strategi
Secara umum, sebuah strategi memiliki komponen-komponen strategi yang senantiasa dipertimbangkan dalam menentukan strategi yang akan dilaksanakan,. Ketika komponen tersebut adalah kompetensi yang berbeda (distintive competence), ruang lingkup (scope), dan distribusi sumber daya (resource deployment).

Kompetensi yang berbeda
yang dimaksud dengan kompetensi yang berbeda adalah sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan dimana perusahaan melakukannya dengan baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Dalam pengertian lain, kompetensi yang berbeda bermakna kelebihan perusahaan dibandingkan perusahaan lainnya. Pemasaran dan pembayaran secara online adalah salah satu kompetensi yang berbeda yang dimiliki oleh Amazon.com jika dibandingkan dengan penjual buku secara manual melalui gedung atau toko-toko penjualan. Kompetensi yang berbeda ini akan menjadikan kekuatan bagi strategi yang akan dijalankan oleh perusahaan.

Ruang lingkup
yang dimaksud dengan ruang lingkup adalah dimana organisasi atau perusahaan tersebut beraktivitas. Lokal, regional, atau internasional adalah salah satu contoh ruang lingkup dari kegiatan organisasi. Oleh karenanya, strategi yang akan dilakukan mencakup ruang lingkup oleh perusahaan.

Distribusi sumber daya
Distribusi sumber daya adalah bagaima sebuah perusahaan memanfaatkan dan mendistribusikan sumber daya yang dimilikinya dalam menerapkan strategi perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan raksasa General Electric memanfaatkan profit yang diperolehnya dari Amerika untuk diinvestasikan di Asia dan Eropa sebagai strategi  ekspansi yang dilakukannya.

Jenis strategi
Menurut Giffin (2000), secara umum strategi dapat dibagi menjadi dua jenis dilihat dari tingkatannya. Pertama adalah strategi pada tingkat perusahaan (corporate-level strategy); Kedua, strategi pada tingkat bisnis (businesss-level-strategi). Strategi pada level perusahaan atau korporat dilakukan perusahaan sehubung dengan persaingan antarperusahaan dalam sektor bisnis yang dijalankannya secara keseluruhan. Persaingan yang ditunjukan melalui Mie sedap dan Supermi Rasa Sedap, pada level perusahaan sesungguhnya menunjukkan perusahaan antara kelompok perusahaan Indofood dan Wings Food, yaitu persaingan pada bisnis makanan. Strategi pada level bisnis adalah alternatif strategi yang dilakukan oleh perusahaan sehubung dengan persaingan bisnis yang dijalankannya pada beberapa jenis bisnis yang diperbandingkan. Persaingan antara Mie sedap dan Supermie Rasa sedap pada dasarnya menunjukkan strategi pada tingkat bisnis, yaitu dalam bisnis mie instan. Beberapa dengan Griffin, stoner, Freemam, dan Gilbert (1995) menambahkan kedua jenis strategi tadi dengan tingkatan strategi Ketiga, yaitu stratgi pada tingktat konfensional (functionallevel strategi). Iklan yang berganti-ganti pada produk Sunsilk dan Pantene (yang seolah-olah yang saling berbalasan satu sama lain) menunjukkan strategi pada tingkat fungsional, dimana kedua perusahaan melakukan strategi pada bagian pemasarannya, khususnya di tingkat perilanannya. Dengan menggabungkan kedua pembagian tadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis strategi dilihat dari tingkatannya, yaitu startegi di tingkat perusahaan, strategi di tingkat bisnis, dan strategi di tingkat fungsional. Gambar 7.1menggambarkan bagaimana strategi perusahaan dibedakan jenisnya berdasarkan tingkatannya.

Gambar Tiga tingkatan strategi

Melakukan Manajemen Strategi

Penyusunan strategi
perusahaan melakukan strategi untuk memenangkan persaingan bisnis yang dijalankannya, serta untuk mepertahankan keberlangsungan kehidupan perusahaan dalam jangka panjang. Untuk melakukan strategi, dilakukan proses penyusunan strategi yang pada dasarnya terdiri dari 3 fase, yaitu Penilaian Keperluan Penyusunan Strategi, Analisis situasi, Pemilihan strategi. Secara diagram fase-fase tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar
Proses penyusunan strategi

Penilaian keperluan penyusunan strategi
Sebelum strategi disusun, perlu ditanyakan terlebih dahulu apakah memang penyusunan strategi-baik strategi maupun perubahan strategi-perlu untuk dilakukan ataukah tidak. Hal ini terkait dengan apakah strategi yang akan dilakukan memang sesuai dengan tuntutan perubahan di lakukan ataukah sebaliknya, lebih baik mempertahankan strategi yang telah ada misalnya. Fase untuk menilai perlu tidaknya sebuah strategi disusun akan menjadi fase yang memakan waktu cukup lama, terutama jika dikaitkan dengan persoalan inersia dalam persaingan (inertia of competition). Inersia dalam persaingan adalah suatu kondisi dimana para anggota dalam organisasi sudah merasa puas dengan keadaan yang dialami perusahaan sehingga merasa tidak perlu untuk melakukan perubahan strategi. Salah satu cara untuk menilai perlu tidaknya sebuah strategi baru adalah dengan menilai strategi yang sedang dijalankan, baik buruknya, serta hasil yang diperoleh perusahaan dengan penggunaan strategi tersebut.

Pemilihan strategi
setelah perusahaan melakukan analisis terhadapa keadaan internal dan eksternal perusahaan, maka perusahaan perlu menentukan strategi yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada. Pada dasarnya alternatif strategi terbagi ke dalam tiga bagian besar, yaitu strategi yang cenderung mengambil risiko, yaitu strategi yang menyerang atau agresif (aggresive or offensive strategy), strategi yang cenderung menghindari risiko, yaitu strategi bertahan (defensive strategy), serta strategi yang memadukan antara mengambil risiko dan menghindari risiko. Artinya, berada ditengah-tengah. Strategi ini sering dinamakan sebagai turn-around strategy. Kriteria untuk melakukan pilihan strategi dari berbagai alternatif strategi tersebut dapat digambarkan dalam Gambar 7.3. Berdasarkan gambar 7.3, maka jika perusahaan memiliki banyak kelebihan dan sekaligus berhadapan dengan  peluang yang tinggi, maka strategi yang dapat dipilih adalah strategi ofensif atai agresif. Sebaliknya, jika kelemahan lebih banyak dimiliki perusahaan dan sekaligus tantangannya juga tinggi maka sebaiknya strategi defensif yang digunakan. Adapun jika perusahaan menghadapi tingginya peluang namun memiliki banyak kelemahan, dan atau perusahaan berhadapan dengan kekuatan yang tinggi namun juga tantangannya juga tinggi maka sebaiknya digunakan strategi tumaround, yaitu strategi yang agresif secara bertahap diiringi dengan penguatan internal.

Proses manajemen strategi
Jika penyusunan strategi telah diketahui prinsipnya secara umum, bagaimana manajemen strategi dilakukan? setidaknya proses manajemen strategi dapat dibagi

Gambar 7.3 Pilihan strategi brdasarkan analisa Swot