Faktor Kegagalan Dan Keberhasilan Usaha

Sebuah inspirasi yang cukup bermanfaat bagi kita tentang konsep dan strategi dalam menjalankan usaha sangat tergantung pada bagaimana kita menyikapi dan menarik sisi positif dari faktor-faktor keberhasilan sebuah usaha serta mewaspadai dan melakukan tindakan proaktof-antisipatif atas faktor-faktor keberhasilan usaha itu. Sebaiknya kita melihat faktor-faktor tersbut. Faktor keberhasilan usaha seorang wirausahawan hanya dilihat dari seberapa keras ia bekerja, tetapi seberapa cerdas ia melakukan dan merencanakan strateginya serta mewujudkannya. Jadi lebih baik menjadi wirausahawan yang cerdas (smart). Apa itu smart? Smart artinya cerdas, bukan? Tetapi ada makna tersendiri mengenai smart entrepreneur, yaitu:
  1. Strategic thinker. seorang wirausahawan juga adalah seorang strategic planner yang handal. Ia tidak hanya bekerja mengandalkan kekuatan 'otot' tetapi juga menggunakan otak. Jadi tidak hanya bermodal nekat.
  2. Motivator. Bagi dirinya, bila mengalami kegagalan ia akan selalu bangkit dari kegagalan (pantang menyerah) serta menjadi motivator yang handal bagi tim dan karyawannya. You are a great motivator, too!
  3. Ambitious. seorang wirausahawan juga harus punya ambisi. Tentu saja ambisi yang positif dan tepat. Ia harus menghindari ambisi yang buruk, yaitu target waktu yang kurang realistis alias ingin cepat instan, sehingga ia cenderung menghalalkan segala cara, tabrak sana tabrak sini, yang penting mencapai target dan cepat sukses. Ambisi semacam itu akan sulit terwujud. Dengan ambisi yang tepat, kita mempunyai semangat dan hasrat untuk mewujudkannya (gigih)
  4. Risk manager. seorang wirausahwan tidak hanya sekadar risk taker tetapi juga seorang risk manager bagi dirinya dan usahanya, Risk manager berarti ia tidak gegabah, tidak terburu-buru, cermat, taktikal, cerdas dan jeli membaca risiko dan peluang sehingga ia akan memilih risiko optimalbagi perusahaannya.
  5. Totality. dalam mengerjakan tugas-tugas dan membangun usahanya,seorang wirausahawan pantang mundur ke belakang/pantang menyerah. Ia bekerja secara total dengan full commitment untuk usahanya. Ia benar-benar mencintai usahanya untuk itu ia berusaha agar usahnya tidak jatuh dan gagal.
Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha
secara singkat telah diterangkan bahwa wiraushawan yang sukses pasti cerdas (smart). Sekarang kita akan mempelajari faktor-faktor keberhasilan usaha untuk anda pelajari, yaitu:
  1. Faktor Peluang.  banyak peluang emas tetapi belum tentu tepat untuk anda karena peluang emas yang tepat itu mengandung keselarasan, keserasian, dan keharmonisan antara siapa aku, bisnis apa yang dumasuki, pasarnya bagaimana, kondisi, situasi, dan perilaku pasarnya sehingga anda bisa menemukan peluang emas yang tepat buat anda.
  2. Faktor manusiawi. faktor kesuksesan operasional sebuah usaha dan yang lainnya adalah strategi dan perencanaan yang matang.
  3. Faktor keuangan. Arus kan itu bagaikan aliran darah dalam tubuh kita. bila arus kas tidak mengalir, maka bisnis pasti akan berhenti dan mati.
  4. Faktor organisasi. ibarat sebuah pohon yang memiliki batang yang kokoh dan kuat, organisasi usaha ibarat harus terstruktur dengan baik. 
  5. Faktor perencanaan. anda harus memahami bahwa bekerja tanpa rencana berarti berjalan tanpa tujuan yang jelas. 
  6. Faktor pengelolaan usaha. semua faktor diatas adalah soft plan success factors atau faktor-faktor keberhasilan usaha, tetapi kita juga membutuhkan action your plans as well as.
  7. Faktor pemasan dan penjualan.dalam konteks ini pemasaran dan penjualan adalah "lokomotif" bagi "gerbong-gerbong"lainnya seperti keungan, personalia, produksi, distribusi, logistik, pembelian dan lain-lain.
  8. Faktor administrasi. tanpa pencatatan dan dokumentasi yang baik dan pengumpulan serta pengelompokan data administarsi, maka strategi, taktik,perencanaan,pengembangan, program-program, dan arah perusahaan menjadi tidak berjalansesuai harapan karena hanya dilakukan berdasarkan feeling atau perasaan anda saja.
  9. Catatan bisnis. banyak usaha yang sulit dan tidak berkembang hanya disebabkan karena wirausahawan tidak tahu sejauh mana bisnisnya berjalan?catatan usaha atau bisnis akan membantu kita mengetahui sejauh mana kita menjalankan usaha, sampai dimana, mengapa sampai disini, karena apa kita begini dan lain-lain.
Tidak begitu berilmu tapi setidaknya dpaat memberikan ilmu. semoga bermanfaat Wassalam.

Ruang Lingkup Kewirausahaan

Ruang Lingkup Kewirausahaan mencakup.

A. Ruang Lingkup Internal
  1. untuk kehidupan sehari-hari: keluar dari kesulitan untuk tetap bertahan
  2. untuk bekerja : meraih kesuksesan dalam karir
  3. untuk keluarga : menjadi lokomotif ekonomi keluarga
B. Ruang Lingkup Eksternal
  1. dalam dunia usaha : menjadi wirausahawan yang sukses
  2. dalam dunia masyarakat : menjadi contoh orang yang sukses
  3. dalam kehidupan bernegara : membantu program pemerintah.
 Sedikit tetap semoga bermanfaat bagi para pelajar

Penertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa ingris, unternehmer dalam bahasa jerman, ondernemen dalam bahasa belanda. Sedangkan diindonesia diberi nama kewirausahaan. Kata Entrepeneur berasal dari bahasa prancis yaitu entreprende yang berarti petualangan. pengambil risiko kontraktor, pengusaha ( orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya. istilah ini diawali oleh Richard Cantillon (1775), yaitu Entrepreunirial is an innovator and individual developing something uniqie and new. Istilah ini kemudian dipopulerkan oleh ekonomi J.B Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu mengelola sumber sumber daya yang dipunyai secara ekonomis (efektif dan efesien) dari tingkat produktifitas yang rendah menjadi lebih tinggi. Ada lagi pendapat bahwa wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah melakukan inovasi atau kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi.

Referensi 
Hendro,2011.Dsar-dasar Kewirausahaan.Jakarta:Erlangga.

Munculnya Spirit Of Intrepreneurship Sehubungan Deangan Perkembangan Ekonomi

Perkembangan ilmu pengetahuan, sosaila, ekonomi, politik, budaya, teknologi, dan kesejahteraan telah menciptakan gap di antara faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan tersebut. Misalnya gap antara ilmu pengetahuan dan sosail, sial dan politik, budaya dan sosail, atau sosail dan teknologi. Gap yang terjadi akan menciptakan perubahan status sosial, perilaku, gaya hidup, kebutuhan, keinginan. selera dan sebagainya, sehingga bisa meningkatkan sebuah unspirasi bisnis yang pada akhirnya memunculkan peluang bisnis. Munculnya peluang bsinis yang baru akan menstimulasi mucnulnya entrepreneur-entrepreneur muda. Hal inilah yang mendorong timbulnya spirit of entrepreneurship seiring dengan perubahan dan perkembangan ekonomi. Ada beberapa faktor yang menstimulasi spirit of entrepreneurship, yaitu 
  1. Evaluasi Produk. Perubahan produk akan menimbulkan perubahankeputusan yang memunculkan sebuah peluang baru.
  2. Evaluasi Ilmu Pengetahuan. Perubahan ilmu penegtahuan menimbulkan inspirasi produk baru dan begitu seterusnya.
  3. Perubahan gaya hidup, selera dan hobi. Perubahan gaya hidup akan menimbulkan keinginan kan produk yang berbeda.
  4. Perubahan teknologi. Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi akan menciptakan produk, suasana, dan gaya hidup berbeda.
  5. Perubahan budaya. Berkembangnya gaya hidup, pendapatan selera, teknologi, dan sebagainya akan mengubah budaya seseorang, sehingga hal ini memengaruhi kebutuhan akan produk yang berbeda di setiap tempat.
  6. Perubahan strukutur pemerintah dan politik. perubahan politik akan memengaruhi perubahan struktur pemerintahan yang berujung pada perubahan peraturan, kebijakn,dan arah perekonomian sehingga muncullah sebuah gap kebutuhan akan produk yang lalu dan pasca perubahan.
  7. Intrapreneurship. kemampuan intrapreneurship (entrapreneurship  didalam sebuah perusahaan internal) yang semakin baik dan kuat akan memunculkan gairah entrepreneur. Hal ini disebabkan karena kreativitas,inovasi,ketatnya persaingan hasrat ingin tantangan yang lebih baru perubahan organisasi dan lain-lain. jadi organisasi secara tidak langsung mengembangkan jiwa entrepreneurship seseorang.
Referensi
Hendro,2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.

Perkembangan dan Sejarah Entrepreneurship

Entrepreneurship itu berkembang berdasarkan naluri, personal, dan alamiah karena pada zaman dahulu belum ada suatu yang jelas tentang entrepreneurship. Entrepreneur berasal dari bahasa perancis sehingga terkemahnya sangat multi arti. Ada yang berpendapat entrepeneur berarti jiwa bebas atau berani memutuskan untuk dirinya sendiri. Namun bila diterjemahkan secara literatur. entrepeniur berarti "between taker" atau "Go Between" (Hisrich, robert D Michael P.peters dan Dean A.Shephear, 2004. Entrepreneurship.6th edision. Boston: McGraw Hill). terjemahkan bebasnya adalah orang yang berani memutuskan dan menagmbil risiko dari satu pekerjaan, proyek, ide atau lebih pilihan di mana semua pilihannya memiliki manfaat dan risiko yang berbeda. Entrepeneur adalah seseorang yang berusaha berfikir beda, seperti Marcopolo, Christopher Colombus, dan lain-lain. Colombus berfirki bahwa ada sesuatu keinginan untuk keluar dari keadaanya yang menonton sehingga ia terus mencari sesuatu yang berbeda dan baru. Ia berimajinasi bahwa ada suatu tempat yang bisa memenuhi harapannya saat itu (visi). Kemudian ia mencari berbagai informasi untuk mewujudkannya. Oleh sebab itu ia menawarkan kepada banyak, tentang angan-angan yang dicita-citakannya, sekalipun ia tdk tahu dimana pastinya tempat itu. Suatu ketika ia mampu meyakinkan (sell you concep,idea,dan knowledge) orang lain untuk menadanai turunnya. Sebaai imbalan, barang-barang hasil temuannya akan dijual kepada orang yang telah mendanai turnya itu. itulah awal makna Entrepeneurship. Entrepeneurship berubah makna dari sekadar mengambil risiko menjadi menjual manfaat untuk menukar risiko yang akan terjadi. Bila manfaat sebuah pekerjaan itu lebih besar dari sebuah risiko yang ia tawarkan kepada orang lain yang akan mendanainya maka itulah makna penting menjadi entrepeneur.

Ilu pengetahuan, teknologi, dan informasiterus berkembang seiring dengan perjalanan waktu. Entrepeneurship berkembang pesat saat revolusi industri yang diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt. Kemudian diikuti penemuan-penemuan lainnya oleh Isaac Newton (teropong bintang), Louis Pasteur ( (vaksinasi dan anti biotik) Wright bersaudara (Pesawat terbang), Marconi (radio), Graham bell (telepon). Kemudian makna itu berubah lagi memanfaatkan informasi menjadi sebuah peluang bisnis lalu. Lalu makna itu berkembang lagi menjadi orang/pribadi yang mempunyai visi untuk memanfaatkan perubahan kebutuhan, keinginan,dan harapan dari orang-rang  disekelilingnya ( seperti pedagang, keluarga, laju pertumbuhan ekonomi, pendaptan, pertanian, pertumbuhan sosial, dan lain-lain). Oleh karena itu, ia berani mengambil alternatif berbagai risiko untuk memulai, menawarkan, dan menciptakan suatu konsep yang terpadu guna memenuhi harapan belum terwujud. Entrepreneurship beruba dari manfat informasi yang ada menjadi menciptakan manfaat dari informasi yang ada. Contohnya kontraktor, pekerja, pabrik,produsen, pedagang ,pemasok dan lain-lain. Hingga sekarang entrepreneurship berubah dari menciptakan suatu manfaat (creative entrepeneur) menjadi mengubah pola persaingan tren setter, change driver, dan innovator (innovattive entrepeneur). Entrepeneurship sudah bukan hanya meningkatkan suatu yang sudah ada menjadi suatu yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan orang atau pasar (create something new from nothing), melainkan lebih kearah mengatur pola persaingan dan menentukan arah serta gerak persaingan dari, sekadar persaingan biasa menjadi persaingan yang lebih kearah hyper dan berbeda (crate something nothing). ada tiga yang bisa menentukan arah gerak perubahan pasar yaitu:
  1. teknologi
  2. ekonomi (pasar, pelanggang, persaingan dan lain-lain)
  3. sosial, politik dan kebudayaan.
itu semua akan menjadi inspirasi bagi seorang entrepeneur yang SMART untuk itu mari kita pelajari Entrepreneurship. sesuatu yang perly anda kenal lebih jauh sebelum mengenal apa itu entrepreneurship.

Referensi
Hendro,2011.Dasar-dasar Kewirausahaan.Jakarta :Erlangga

Memasuki Era Ekonomi Berbasis Kewirausahaan

Sekarang era baru diindonesia akan tercipta dengan adanya sistem ekonomi yang berbasis UKM dengan spirit enterpereniurship yang kuat, konseptual dan tagguh. Sistem ekonomi yang berbasis UKM ini ternyata mampu bertahan dari gelombang krisis moneter beberapa tahun yang lalu. Padahal awal januari 2005 telah mencanangkan hal ini dengan mengimbau seluruh bank untuk masuk kedalam sektor mikto UKM. Tahun itu kemudian dijuluki tahun kredit mikro 2005. Namun yang menjadi persoalan ialah kenyataan bahwa, UKM-UKM itu tidak dibekali dengan konsep, pengetahuan, kemampuan,dan strategi yang memadai untuk membangun UKM-UKM yang tangguh dan mandiri, sehingga program yang bagus tidak diidmbangi dengan SDM yang bagus. Tetapi semuanya belum terlambat. Kita masih mempunyai waktu untuk membantu para lulusan perguruan tinggi dengan memberi mereka bekal entrepreneurship. Hal ini akan membentuk UKM -UKM muda mandiri yang bekal skill, bukan hanya keberanian saja. Ada prediksi bahwa perekonomian indonesia pada saat ini dan dimasa yang akan datang akan dimotori oleh wisudawan-wisudawan mudah dengan semangat, hobi dan cita-cita menjadi entrepreniur. Hal inipun telah merasuki para eksekutif  muda yang sukses secara tepat bak meteor. Diusia muda, mereka telah mampu meraih semuanya. Tak adalagi tatangan yang mesti dihadapi dalam menggapai kesuksesan. Kenyataan ini membuat mereka bosan, jenuh dan ingin mencari tantangan baru. Mereka pun akhirnya memilih menjadi entrepreneur Dahulu orang yang mau lulus dari perguruan tinggi bercita-cita menjadi profesional. mereka mengimpikan duduk di kursi yang empuk diperusahaan besar.

Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan Bagi Mahasiswa/i

Kewirausahaan atau enterpreneurship bukan cuma diartikan sebagai keterampilan bisnis. lebih penting dari itu. Kewirausahaan adalah sikap kreatif, inovatif, dan berani mengambil keputusan sehingga dijadikan sikap hidup bahkan karakter bangsa Indonesia. Dahulu prestasi dan pendidikan saja sudah cukup untuk menjadi bekal mencari pekerjaan dan bertahan hidup. Namun, dewasa ini apakah prestasi dan pendidikan itu masih cukup? belum tentu. Oleh sebab itu, ada begitu banyak tujuan Kewirausahaan yang bisa bermanfaat oleh pada lulusan perguruan tinggi dalam mewujudkan impiannya. Beberapa tujuan Kewirausahaan untuk mahasiswa/i da dunia pendidikan, yaitu:
  1. Pendidikan saja sudah tidak cukup menjadi bekal untuk masa depan. "dahulu saya berfirikir pendidikan saja sudah cukup membut indonesia mandiri, tetapi sekarang mengapa tetap saja kita terbelakangan? ternyata kita tidak hanya cukup menguasai ilmu yang umum saja. bangasa ini membutuhkan orang-orang yang sanggup mengubah "kesulitan" menjadi "peluang" dan memberikan kontribusi bagi perusahaan". kata Ciptura (sumber; Kompaks 3 november 2009).
  2. Kewirausahaan bisa diterapkan di semua bidang pekerjaan dan kehidupan dengan. Demikian kewirausahaan sangat berguna sebagai "bekal" masa depan mahasiswa/i bila ingin berkarir dibidang apapun.
  3. Ketika lulusan perguruan tinggi kesulitan mendapatakan pekerjaan atau terkena PHK ( pemututsan hubungan kerja), kewirausahaan bisa menjadi langkah alternatif untuk mencari nafka dan bertahan hdiup.
  4. Agar suskes didunia kerja atau usaha, tidak cukup orang hanya pandai bicara. Yang dibutuhkan adalah bukti nyata/realitas. Oleh karena itu, kewirausahaan adalah ilmu nyata yg bisa mewujudkannyapeningkatan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa indonesia.
  5. Memajukan perekonomian indonesia dan menjadi lokomotif  peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa indonesia.
  6. membudayakan sikap unggul, perilaku positif, dan kreatif.
  7. menjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah, bertahan hidup, dan berkembang.
Kewirausahaan bukan ilmu ajaib yang mendatangkan uang  dalam waktu sekejap. Namun, tak bisa disangkal bahwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat vital bagi kemajuan setiap insan, daerah , dan bangsa kita.