Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan
sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga,
kelompok bermain, lembaga pendidikan sekolah, dan media masssa.
A. Keluarga
Bagi keluarga inti, agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara
kandung dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal bersama-sama
dalam suatu rumah. Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem
kekerabatan diperluas (exxtented family), agen sosialisasinya menjadi
luas karena dalam satu rumah dapat saja terdiri dari beberapa keluarga
yang meliputi kakak, nenek, paman, dan bibi, di samping anggota keluarga
inti. Pada masyarakat perkotaan yang padat penduduknya, sosialisasi dilakukan
oleh orang-orang yeng berada diluar anggota kerabat biologis anak.
Kadang kala terdapat agen sosialisasi yang merupakan anggota kerabat
sosiologinya, misalnya pengasuh bayi. Menurut Gertrudge jaegar, peran
para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada tahap awal sangat
besar, karena anak sepenuhnya berada dalam lingkungan keluarga terutama
orang tuanya sendiri.
B. Teman bermain
Disebut juga 'kelompok sebaya', dialami anak setelah ia mampu
bepergian keluar rumah. Pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai
kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula sangat berpengaruh
dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain
adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalm
membentuk kepribadian seorang individu.
Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan
hubungan tidak sederajad, sosialisasi dalam kelompok bermain dilakukan
dengan cara mempelajari pola interaksi orangorang yang sederajad dengan
dirinya karena sebaya. Oleh sebab itu, dalam kelompok bermain, anak
dapat mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-orang yang
kedudukannya sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai keadilan.
B. Sekolah
Dalam lembaga pendidikan sekolah (Pendidikan formal), seseorang
belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari
adalah aturan-aturan mengenai kemandirian, prestasi, universalisme, dan
kekhasan. Di lingkungan rumah, seorang anak mengharapkan bantuan dari
orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi disekolah
sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri penuh rasa tanggung
jawab.
D. Media massa
Yang termasuk kelompok media massa disini adalah media cetak (surat
kabar, majalah, tabloid), dan media eletronik (radio, televisi, video,
film). Besarnya pengaruh Media sangat tergantung pada kualitas dan
frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh:
- Penayangan berita-berita peperangan, film-film, dan adegan-adegan kekerasan dan sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menontonnya.
Pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan tidak
selamanya sejalan satu sama lain. Apa yang diajarkan oleh orang tua
mungkin saja berbeda dengan agen sosialisasi lain. Proses sosialisasi
akan berjalan lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-agen
sosialisasi tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu
sama lain. Akan tetapi, dalam masyarakat, sosialisasi dijalani oleh
individu dalam situasi-situsi konflik pribadi karena dikacaukan oleh
agen sosialisasi yang berlainan.
Demikian tulisan tentang Agen-agen sosialisasi, semoga bermanfaat bagi
kita semua, atas perhatian teman-teman saya ucapkan banyak terima kasih.