Home » , » Metode Penghitungan Biaya Persediaan Barang Dagang Menurut Sistem Perpetual

Metode Penghitungan Biaya Persediaan Barang Dagang Menurut Sistem Perpetual

Metode Penghitungan Biaya Persediaan Barang Dagang Menurut Sistem Perpetual.

Pada sistem perpertual, semua kenaikan dan penurunan barang dagang dicatat dengan cara yang sama dengan pencatatan kanaikan dan penurunan kas. Akun persediaan pada awal periode menunjukkan stok pada tanggal tersebut. Pembelian dicatat dengan mendebet akun Persediaan Barang Dagang dan Mengkredit akun Kas atau Utang Usaha. Pada tanggal penjualan, harga pokok barang dagang yang terjual dicatat dengan mendebet akun harga pokok penjualan dan mengkredit akun persediaan barang dagang.

a. Metode FIFO Perpetual
Diketahuai PT LMN memiliki transaksi seperti dibawah ini.








metode ini paling banyak digunakan karena sebagian besar perusahaan menjual barang sesuai dengan urutan pembeliannya, terutama untuk barang-barang yang tidak tahan lama dan modelnya cepat berubah. Jadi, biaya-biaya yang dimasukkan dalam penjualan disesuaikan dengan urutan terjadinya biaya tersebut. perhatikan peraga1.6 untuk memperjelas hal ini! kita menganggap bahwa semua unit dijual secara kredit masing-masing seharga Rp.30.000,00. Perhatikanlah bahwa setelah 7 unit terjual pada tanggal 4 januair, masih tersisa persediaan sejumlah 3 unti seharga Rp20.000,00. delapan unit yang dibeli pada tanggal 10 januari berharga Rp21.000,00 per unit, bukan Rp20.000,00. Oleh larena itu, persediaan seelah tanggal 10 januari dilaporkan dalam dua baris, yaitu 3 unit seharga Rp20.000,00 per unti dan 8 unit seharga Rp21.000,00 per unit. Perhatikan pula bahwa harga pokok sebesar Rp81.000,00 untuk empat unit yang dijual pada tanggal 22januari terdiri dari 3 unit seharga Rp20.000,00 per unit dan 1 unit seharga Rp21.000,00. Pada saat ini masih ada tersisa 7 unit dalam persediaan dengan harga pokok penjualan Rp21.000,00 per unit. Demikian seterusnya.

b. Metode Lifo Perpeptual 

perhatikan kembali peraga 1.6 akun buku besar pada metode LIFO dan FIFO akan menunjukkan jumlah yang sama hingga tanggal 10 januari. Namun, berdasarkan metode lifo, harga pokok penjualan 4 unit yang dijual pada tanggal 22 januari adalah harga pokok penjualan per unit dari pembelian tanggal 10 januari (21.000 per unit). Harga pokok penjualan 7 unit dalam persediaan setelah penjualan 22 januari adalah harga pokok penjualan 3unit yang tersisa dari persediaan awal dan harga pokok penjualan 4 unit yang tersisa dari pembelian tanggal 10 januari. Demikian seterusnya.

c. Metode Average Perpetual
dalam metode ini, biaya rata-rata per unit masing -masing barang dihitung setiap kali pembelian dilakuka. biaya per unit ini kemudian digunakan untuk menentukan harga pkok penjualan setiap penjualan sampai terjadi lagi pembelian berikutnya. Setelah itu, rata-ratanya dihitung kembali untuk harga barang berikutnya metode ini jarang digunakan oleh perusahaan.