Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Kantor Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Provinsi Sulawesi Selatan Di Kota Makassar

ABSTRAK

Nur Mala, 2018, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Propinsi Sulawesi Selatan Di Kota Makassar dibimbing oleh Lily Ibrahim dan Muh. Nur Rasyid
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan kompensasi yang dilakukan  pada Kantor Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Propinsi Sulawesi Selatan Di Kota Makassar terhadap prestasi kerja pegawai, objek penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Propinsi Sulawesi Selatan Di Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, atupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Untuk menganalisa data-data yang penulis dapatkan dari kantor, maka selanjutnya penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan statistik dibantu dengan program SPSS 15. Secara simultan variabel gaya kepemimpinan dan kompensasi berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai sedangkan secara parsial variabel gaya kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai dan variabel kompensasi berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai.


Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Kompensasi, Prestasi Kerja Pegawai


contoh skripsi bauran pemasaran http://yunipedia.blogspot.com/2018/08/pengaruh-bauran-pemasaran-terhadap.html

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA WAROENG KAMPOENG TOA KAB BANTAENG

SKRIPSI
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA WAROENG KAMPOENG TOA KABUPATEN
BANTAENG



YUNI ASTUTI
105720478014



JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018

MAKASSAR






ABSTRACT

            Yuni Astuti, 2018, Influence Marketing Mix Against Family Satisfaction In Kampoeng Waroeng Toa Bantaeng District. thesis Management Studies Program Faculty of Economics and Business University of Muhammadiyah Makassar guided by Dr. Hj. Ruliaty, MM and Basri Basir, MR, SE, M.Ak
          The purpose of this study is to determine the effect on customer policy in waroeng kampoeng toa district bantaeng. The population of this study is the customer waroeng kampooeng toa district bantaeng, with a sample of 66 respondents. Data analysis in this research use multiple linear regression. The results showed that the negative product to customer satisfaction, while price, distribution and promotion have a positive effect on customer satisfaction.


Keywords: Product, Price, Distribution, Promotion, Customer Satisfaction


skripso kewirausahaan http://yunipedia.blogspot.com/2018/08/pengaruh-gaya-kepemimpinan-dan.html


HAMPIR ENAM BULAN YANG LALU





MATAHARI pagi itu menyilaukan mata dengan pendarnya yang keemasan ketika Rani mengutarakan niatnya untuk memohon izin kepada ibu. Entah angina apa yang sempat menyenggol bahunya sehingga ia bersih keras untuk pergi berbelanja keperluan untuk jualan di kios yang sudah habis, sendirian. Tentunya ibu tak akan membiarkannya berjalan sendiri menyusuri celah-celah sempit nan ramai Kota Daeng.
                “ Tapi,Rani…Kamu kan…”
                “Baru sembuh maksud, Ibu? Tenang Bu, Rani tidak apa-apa. Puang juga dulu tidak pernah larang-larang Rani untuk pergi kepasar.”
                “Iya, tapi itu dulu. Sekarang kan, beda.”
                “ Sudahlah, Ibu. Rani baik-baik saja. Rani juga akan pulang cepat.”
                “Tapi. Rani.”
                “Sudahlah, Ibu…Biarmi.”
                “Rani..”
                Rani tersenyum pelan. Matanya yang sayup semakin sayu diterpa cahaya lampu ruang tamu yang lupa dipadamkan. Setelah mendapatkan anggukan terpaksa dari ibu, Rani secepatnya mengambil tas belanja di atas sofa tua yang mulai menguning warnaynya.
                “Rani, Hati-hati!” ibu menghelat nafas lamat-lamat. Diteriakinya Rani dari balik pintu. Suara paraunya sudah lebih dari jelas untuk menerangkan apa dan bagaimana cekikan hatinya saat ini.
                “Iya Ibu!” Teriak Rani balik sambil menaiki becak langganan ibu tiap minggunya.
                Ibu masih menatap jalan yang mulai kering akibat hujan semalam. Mana tega ia membiarkan Rani sendirian ke pasar? Seandainya keadaan tidak semenyedihkan ini, Pastinya ranilah yang diperintanhnya  untuk kepasar tiap pecan. Toh badannya juga semakin menua tiap hari, belum lagi matanya mulai rabun. Sedangkan Rani? Dia masih kuat . Umurnya juga baru kepala lima. Tentunya dia akan lebih kuat mengangkat belanjaan disbanding Ibu.
                Namun adahal yang selalu menjadikannya pengecualian. Tadi selepas shalat subh ibu tak hentinya beristigfar. Suara paraunya terdengar jelas sampai-sampai Rani yang saat itu sedang menanak nasi bersegera mungkin. Melihat keadaan ibu takut kalau-kalau terjadi sesuatu yang tak diiinginkan. Namn, saat dilihatnya Ibu hanya duduk sambil menggilir tasbih satu per satu di sela jarinya. Melihat keadaan demikian, Rani tak berpikir panjang  dan langsung kembali ke dapur untuk menunggui nasi yang sebentar lagi masak tanpa tahu bahwa semalam ibu bangun tiba-tiba dari tidurnya dengan cucuran keringat dingin yang membasahi hamper seluruh permukaan bantal.
                Ibu bermimpi. Puang semalam dating melewat dan meminta Ibu untuk ikut dengannya. Namun, dengan segala kekuatan yan g dimilikinya, ibu melepaskan genggaman tangan puang yang tidak mudah untuk dilerai. Puang, memaksa namun ibu tetap tak mau. Sampai akhirnya puang mengancam jika ibu tak mau ikut maka Puang akan mengambil Rani untuk pergi bersamanya, secepatnya. Ibu yang pada saat itu berada dalam satu dilemma, bimbang tak karuan, langsung saja berteriak histeris. Sedetik kemudian ibu lalu terbangun dari mimpi buruknya itu.
                Benar, saja ia keringatan setengah mati. Sesegara mungkin ia berjalan perlahan menuju kamar Rani untuk memastikan tidak ada sesuatu yang terjadi yang menimpa Rani. Beruntungnnya, malam itu Rani tertidur dengan pulasnya sambil memeluk guling biru  dengan berselimut sarung batik penginggalan Puang. Ibu megelus dada. Namun, tanpa sepengetahuannya, keberuntunga ibu hanya dimiliki Rani untuk malam ini.
                Jadi jika ada yang bertanya Rani itu kenapa? Seantero pasar sudah tahu apa jawabannya. Itulah sebabnya mengapa sedri tadi para penghuni pasar tak hentinya mengalihkan pandangan dari sosok seorang rani. Dengan ekspresi yang berbeda-beda, mereka senyum pelan. Pemandangan demikian sudah pasti akan didapatkannya. Oleh karena itu, sebelum ia berangkat tadi pukul tujuh, ia sudah menguatkan niatnya. Tak boleh ada tangisan.
                Setelah mengankat belanjaan keatas becak, rani kemudian pamit dan berterimah kasih kepada pelanggang grosirnya yang terkahir ditempati belanja. Daeng tukang becak yang umurnya juga sudah semakin tua kemudian mengayuh becaknya dengan perlahan, sementara rani sudah duduk manis didudukan becaknya dengan dipenuhi tumpukan barang belanjaan.
                Setengah, perjalanan tiba-tiba saja rani teringat sesuatu. Sudah berapa tahun ini tak pernah menziarahi makam suaminya, Wildan. Semenjak kejadian tragis yang menyimpahnya itu. Rani tak pernah lagi memikirkan wildan. Jadi jangankan untuk berziarah menyebut namanya saj mungkin tak pernah lagi beberapa tahun terakhir ini. Bukannya Rani sudah tak saying, bukannya cinta yang ada dihatinya juga sudah ikut terkubur, namun keadaan yang mengahurskannya ikut terbelenggu dalam lingkaran keadaan semenyedihkan ini.
                “Daeng, kita ke TPU samping masjid AL-MARKAS dulu!” Perintah rani setelah hampur lima menit balut dalam kisah suram diatas becak. Ya, begitu menggemaskan.
                Sang daeng tukang becak kemudian memutar balik becak tuanya. Rani memegang erat tangannya. Wildan, beberapa tahun? Ya, lebih dari dua puluh delapan!
                Rani melangkahkan kakinya mamsuki gerbang pemakaman Islam yang cukup teduh itu. Pohon beringin besar bambu-bambu yang tinggi, menjulang beberapa pohon pisang yang mulai bertunas juga tumbuh didalamnya. Tak membutuhkan waktu yang kama untuk menemukan pusara Wildan. Tepat dibawah pohon mangga yang bunganya sedang giat untuk berjatuhan perlahan, rani menelungkupkan lututnya . Makam itu masih terawatt. Pasti pengurus pemakan tak pernah letih untuk membersihkan seluruh areal makan yang tak sempit ini.
                Tiga puluh menit lewat lima sekon. Rani kemudian beranjak berdiri meninggalkan pusara seorang yang sempat menjadi pendamping hidupnya tersebut setelah sempat mengirimkan ayat kursi dan doa untuknya. Dengan tatapan kosong, dilangkahkannya kakinya yang tida-tiba lemas. Ia terus melangkahkan melewati serangkaian makam-makam yang lain.
                Kekosongan mendalam.
             Dan kekosongan itulah ang membawa ketidak beruntungannya pada pagi menjelang siang ini. Rani tak sadar telah melewati gerbang makanm. Sampai ketika ia akan menyeberang , ia tidak melihat ketika tiba-tiba saja sebuah susuki Ertiga hitam melaju dengan amat kencang. Penumpanh yang ada di dalamnya histeris ke takutan. REM BLONG.!
    Baru saja rani akan mundur kebelakang untuk menghindar, mobil itu tanpa rem-karena remnya memang blong-langsung  saja menyandarkan plat depannya tepat tubuh Rani. Rani memejamkan mata, menatap sekelabat. Pandangannya kabur . daeng tukang becak yang melihatnya hanya mengungkapkan bibirnya selebar mungkin. KAGET!
    Sedetik,dua detik, darah mulai bercucuran di atas jalanan. Rani yang tergeletak di aspal kehilangan kesadaran. Matanya sayu, kemudian semua yang dilihatnya menjadi rona hitam tanpa batas.
       Bulan itu bulan juni, bulan dimana Wildan juga diperintahkan untuk mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang telah ia lakukan di dunia.

SUMBER REFERENSI
Muhammad Nahdiyati Nur.2015.nada di setiap denyut nadimu.yogyakarta;the phinis press yogyakarta. 

Flying Spirith

   Sudah seminggu ini aku tidak bertemu Spirit. Pahal aku berjanji akan menceritakan bagaimana khidmatnya perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang keenam puluh perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang keenam puluh tiga di Instan Negara, tempat yang setiap orang merasa menjadi orang penting di negeri ini bila mendapatkan undangan.
     Apakahaku termasuk orang penting di negeri ini? Oh, tentu saja. Karena pentingnya, aku bisa tetap duduk di atas jok sepedaku sambil mengikuti upacara. Seingatku aku hanya sekali meletakkan sepedaku di sampingku selama upacara berlangsung, yakni saat pengibaran bendera duplikat sangsaka merah putih. Aku benar-benar berdiri tegap dalam posisi siap mengikuti gerakan bendera itu inci demi inci hingga mencapai puncak.
     Bahkan undanganpun aku buat sendiri dan langsung kuletakkan di dalam hatiku. Tolong hadir ya, tanggal 17 Agustus 2008 bertempat di luar halaman Istana Negara, pokoknya di mana saja yang dibolehkan oleh petugasan pengamanan.
     Maka tanpa harus melewati pemeriksaan petugas dan pintu pendeteksi logam,aku bisa menikmati setiap detik dari seluruh rangkaian prosesi upacara yang khidmat itu bersama sopir angkot, penjual tahu sumedang,air mineral, rokok dan sebagainya. Kembali dari tempat upacara, aku melewati jalan-jalan kampung sambil mengayuh sepeda sportku. Umbul-umbul dan pintu gerbang warna-warni menyamarkan perayaan hari kemerdekaan yang telah menumpahkan darah, air mata serta harus merelakan jiwa orang-orang yang tentu sangat dicintai oleh keluarganya.
    Untuk memperingati semua itu, diadakan lomba lari di dalam karung, makan kerupuk,sepakbola pakai sarung, bahkan ada yang pakai daster. Malam harinya bahkan ada kampung yang menyelenggarakan pertandingan domino sampai pagi, berhadiah handuk,panci,baju kaos,dan caci maki dari istri yang kurang sabar melihat suaminya pulang pagi tanpa sepotong pun hadiah.
    "Kerjaan bodoh,mending di rumah temani aakmu yang semalaman menangis!" Teriak sang Istri yang masih pakai daster karena mungkin semalam berharap bermain bola tapi "bolanya"sedang bermain domino.
    "Nggak segitunya kalee! Masak ada anak menangis semalaman!"Timpal sang suami yang yang seharusnya minta maaf dan mengakui kesalahannya.
   "Mengapa bisa dimarah ya? Padahal yang di lakukan suaminya kan,katanya bagian dari pengalaman nila-nilai kejuangan pahlawan kemerdekaan?" Gumamku dalam hati sambil menutup ontu pagar. Tidak enak sengaja mendengar pertengkaran tetangga, apalagi masih pagi buta begini.
      Aku masuk ke rumah langsung ke dapur mengambil segelas minuman mineral. Aku pasti tidak bisa jogging pagi ini andaikan semalaman ikut bertanding domino bersama tetanggaku yang baru saja pulang pagi tadi. Sebenarnya aku tidak ikut main bukan karena aku mau jogging, tapi aku memang tidak pandai bermain domino. Itu alasan yang jujur.
      Aku meletakkan satu gelas air mineral lagi di sampingku yang aky bahwa dari dapur sbelum membuka natebook. Pagi-pagi begini biasanya inspirasi untuk menulis lebih segar. Sambil menunggu sistem operasi Windows menelasikankan tugasna menyiapkan semua menu yang kubutuhkan di layar monitor untuk mulai menulis, akau mengedarkan pandanganku ke sekitarku, berharap Spirit!muncul.
     Aku memperhatikan seekor mahkluk bersayap di pinggir atas gelas air mineralku yang tampaknya sedang diam, entah sedang memperhatikan atau menunggu apa. Lagi pula kenapa bercokol di situ padahal itu bukan minuman yang mengandung rasa manis.
     Kudekatkan telunjukku untuk mengusirnya, tapi tak bergerak sama sekali. Bahkan ketika ujung telunjukku sudah menyentuhnya, ia malah pindah ke telunjukku. Tentu saja aku penasaran sehingga merasa perlu mendekatkan mahluk kacil itu ke mataku.
      "Ha..Ha...Ha..,pangling ya, sobat?" Teriak makhluk kecil itu yang membuatku menjauhkannya dari wajahku. Tapi, siapa lagi mahkluk kecil yang bisa berkomunikasi denganku kalau bukan Spirit?
       "Hah!!! Spirit!!!! Apa yang terjadi padamu, spirit!!??" Teriakku tidak percaya melihat Spirit!!??"  Teriakku tidak percaya melihat Spirit! bersayap.
            "Ah Hanya salah pakai baju,sobat."
            "Mungkinkah?"
           "Makanya aku mau ceritakan. Tapi sebelumnya aku minta maaf tidak memenuhi janji untuk ikut menghadiri percayaan tujuh belas. Agustus. Soalnya cecak yang di sana itu sempat memangsa tubuhku ketika datang ke meja ini pagi ketika kita janjian pergi bersamaan."
         Aku menoleh ke belakang dan kulihat cecak yang mungkin adalah cecak yang sama yang pernah memangsa Spirit! beberapa bulan lalu.
          "Lalu?"
        "Ya, aku mati lalu ketika hidup lagi aku harus berlatih menggunakan tubuh yang baru ini. Bagaimana sobat, kerenkan?"
         "Ya,keren. Setidaknya seperti batman tapi tapi terlihat aneh saja. Soalnya aku jarang melihat semut hitam kecil pakai sayap."Sahutku jujur.
   Spirit! terbang meninggalkan telunjukku, berptar-putar sebentar mengitari telunjukku,bersalto,menukik seperti pesawat tempur F16 yang mekakukan antraksi udara kemarin pagi. Seperti ia ingin memamerkan kekuatannya yang baru, lalu Wusshhhh!!!!Wesshh!!!.
       Spirit! melakukan manuver gila di depan mataku lalu menghilangkan entah ke mana. Aku berdiri untuk mencarinya dengan memriksa semua bintik hitam yang ada di dinding yang menyerupai semut, tapi aku tak menemukannya.
          Samar-samar kudengar lirik lagu yang dinyanyikan oleh suara yang cukup kukenal.....
          I believe I can fly...
         Kutahu itu suara Spirit! tapi aku tak bisa menemukannya lagi. Bahkan sampai beberapa minggu kemudian, ketika tak ada lagi lomba-lomba, meraha putih sudah diturunkan dari halaman setiap rumah dan umbul-umbul mulai memudar, aku tak menemukan Spirit! lagi.
        Sampai beberapa bulan aku menunggu dengan perasaan was-was,dan tiba-tiba aku teringat saat terakhir bertemu beberapa waktu lalu. "Ya,Spirit! mau terbang ke langit... Mungkinkah ia mewujudkan keinginannya setelah mendapatkan kesempatan memperoleh sayap?"Gumamku sambil membayangkan seekor semut kecil terbang di samping pesawat Boeing 737milik maskapai penerbangan kebanggaan bangsa Indonesia, Garuda Indonesia.
       "Ya...Garuda Indonesia fly high..."Aku menggumam.
       "Ya....Spirit! fly high too!" Aku menoleh ke sekelilingku karena barusan mendengar suara yang sudah sanagt akrab,suara Spirit!
      Aku celingukan kesana kemari mencari sumber suara itu, tapi sia-sia. Tak ada tanda-tanda fisik Spirit! ada di sekitarku.
       "Kalau kamu mau terbang,kamu hars mengusahakannya,sobat!"Suara itu terdengar lagi, tapi kali ini aku sudah mau mencari sumbernya.
      "Mengimpikan sesuatu yang berbeda sambil terus menerus melakukan hal yang sama dari waktu ke waktu adalah suatu kegilaan sobat."
      "Hmmm....aku tak mau menjawab sebelum kamu tunjukkan dirimu, Prit" gumamku dengan mulut terkatup rapat merasa dipermainkan oleh Spirit!
       Tapi kata-kata Spirit! barusan sepertinya ia tujukan untuk sesuatu yang aku pikirkan beberapa bulan terakhir ini. Mungkinkah semangat kebangsaan dapat tertanam di hati dan sanubari generasi muda Indonesia hanya melalui Lomba lari dalam karung, sepak bola pakai daster,lomba makan kerupuk,lomba lari pakai bakiak, lomba tusuk jarum dan...?
      Akan ke mana bangsa ini dengan lomba lari dalam karung..?
      Akan kemana negeri ini dengan bermain sepak bola pakai daster?
     Dan itu yang dilakukan kebanyakan anak bangsa ini dari tahun ke tahun sementara bangsa ini punya mimpi besar menjadi  bangsa yang maju dan bermartabat...
     "Tapi lomba lari dalamkarung kan hanya hiburan, sobat. Bukan itu substatansinya,"Suara itu dengar lagi dari relung hatiku sepertinya memancing aku untuk bertanya lebih jauh.
   "Tanyalah dirimu, tanyalah rekanmu, presidenmu, menterimu, anggota parlemenmu, pengusahamu,politisimu, kalangan intilektualmu, pemuka agamamu..." Aku masih terdiam mendengar suara Spirit!! Aku sudah berjanji tidak akan berkomentar sebelum ia memperlihatkan batang antenanya.
       "....Tanyalah seluruh rakyat di negerimu ini..Apa yang mereka bisa lakukan secara bersama-sama yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya, dari tahun-tahun ssebelumnya yang bisa memastikan negerimu suatu hari nanti benar-benar akan tampil sebagai negeri yang dihormati oleh lain dan bangsamu disegani karena kemajuannya dalam segala bidang di mana kemajuan itu juga menesjahterakan rakyatnya.."
    Aku masih terdiam.
    "Tapi ingat sibat! Martabat dan kehormatan suatu bangsa bukan ditentukan oleh kemajuan, kekayaan dan kekuatan militernya. Tapi lebih ditentukan oleh sikap hidup, perilaku dan budi pekerti sehari-hari dari seluruh komponen bangsa ini yang kalau dilakukan secara bersama-sama dan terus menerus akan mengkristal menjadi budaya yang luhur.., budaya yang unggul.."
     Aku masih terdiam, tapi menyimak, mengingat dan membenarkan apa yang dikatakan Spirit!
    Spirit! masih terus bercoloteh meski tak sedikitpun aku memberikan tanggapan. Kubiarkan ia mengajukan pertanyaan dan menjawabnya sendiri.
     Begitulah yang terjadi hari demi hari, bahkan ketika minggu berganti bulan Spirit! masih terus mengajukan pertanyaan, menjawabnya senidiri, menggugat, memprotes dan ketika kuperlukan ia memberi nasehat, pandangan dan bahkan solusi...
      Spirit! Ternyata adalah nuraniku...
      Berarti setiap dari kita yang masih punya nurani, pasti punya Spirit!!
      Spirit!,is aconsience of all mankind !
      Spirit,adalah nurani dari setiap umat manusia.



Sumber Referensi
Said,umar.2008.spirit.jakarta:Courage institute
 

Dimensi Nasionalisme Pram: Kesadaran dan Pemahaman Sejarah

   Membicarakan indonesia-dinamika sosial, ekonomi,budaya, dan hiruk pikuk, suasana politiknya-tidak akan ada habisnya, mala semakin menarik untuk dilihat, ibarat gosip-gosip selebritis yang setiap hari ditayangkan di media mass. Puluhan bahkan sudah ratusan buku dan artikel yangtersebar ditoko buku serta perpustakaan yang mengkaji dan menganalisa tentang Indonesia. Dan penulis juga tertarik meramaikan dan menambah wacana tentang Indonesia-dari persfektif Pramoedya, baik dalam kontks kekinian sambil menengok masa lalu sebagai landasan berpijak dalam melangkah kedepan 
     Membuka kembali lembaran sejarah dapat membantu memahami kembali indonesia. Pemahaman ke-Indonesian tidak sekedar menampilkan sejarah secara empiris akan tetapi berusaha menganalisa fakta empiris yang ada terutama dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Menganalisa proses dialektika yang terjadi di Indonesia secara mendalam dan komprehensif tentunya membuthkan pemahaman teoritik "tingkat tinggi". Persilangan berbagai bidang keilmuan tidak terhindarkan; sosilogi,antropologi,arkeologi,sejarah,budaya,politik,dan bidang keilmuan yang lain.
     Mengapa Pram?karena menurut saya, banyak konsep yang ditawarkan oleh Praomedya tentang "nasionalisme indonesia" yang tidak pernah diperhatikan baik oleh sejarawan politis, Indonesia maupun elit pilitik Indonesia. Jika kita baca lagi karya-karya Pram, hampir semua berkisah tentang Indonesia, mulai dari proses terbentuknya dinamika yang terjadi didalamnya sampai pada proses pembangunannya. Selain itu juga penulis berusaha memulai menampilkan Pram (ntentunya pemikiran yang tertuang dalam karya-karyanya) dalam dunia akademik, karena selama ini karya-karya Pram jarang -bahkan tidak pernah-dikaji dan dipelajari dalam dunia akademik padahala karya-karyanya banyak yang membicarakan  tentang sejarah nusantara (studi tentang Indonesia), konsep demokrasi tema tetang perempuan, kemanusian, teknologi, dan sebaginya.
     Seperti dikatakan sebelumya bahwa sangat sulit menemukan akar "Nasionalisme Indonesia" tanpa ada pemahaman dan kesadaran sejaraha. Seperti yang sering dikatakan Pram bahwa untuk membagun lagi "nasionalisme Indonesia" yang sudah porak poranda, baik karena ancaman tuntutan "komunitas lama" untuk membentuk negara sendiri, ancaman globalisasi yang mengancam ketahanan nasional,terlebih lagi semakin tingginya tingkat konsumerisme masyarakat-tidak diimbangi oleh produktifita. Maka yang dibutuhkan untuk menjadi Indonesia lebih maju adalah pembangunan " nation and character building". Dan pembangunan "nation and cahracter building"  hanya dapat dilakukan dengan memahami dan sadar akan sejaraha.
      Dan dengan pemahaman "The peope must know their histoy", Pram berusaha menampilkan perjalanan Indonesia dari sudut pandang yang berbeda, semboyan tersebut sangat mempengaruhi Pram dalam pembentukan pribadinya sebagai pengarang, Sejarah dijadikan perspektif dalam pembentukan karya-karyannya. Arti pentingnya mempelajari sejarah adalah untuk melihat sebuah proses yang sinergis-saling berhubungan antara masa lalu, sekarang dan kemudian memunculkan sebuah pondasi kasimpulan. Menurutnya karena masyarakat Indonesia - terutama para pemimpin negara-mengidap penyakit 'Udim Sejarah' tidak kenal sejarah, humanisme proletar Indonesia dihianati oleh Humanisme universal yang berasal dari barat. Tidak mempunyai kesadaran sejarah yang menyebabkan nasionalisme Indonesia gagal. Kekacauan yang dialami bangsa Indonesia saat ini disebabkan kurang kesadaran sejarah, sehingga bangsa ini tidak tahu dari mana harus berangkat menata masa depannya.
        Sejarah yang ditampilkan Pram jauh berbeda dengan para sejarawan lannya. Pertama, pram memunculkan sejumlah sejarah yang tidak banyak ditulis oleh sejarwan pada umumnya dan yang terdapat dalam pelajaran sejarah yang diajarkan pada institusi pendidikan sekarang . Dalam karyanya yang berkaitan dengan sejarah Indonesia-Misalnya asru balik dan Tetranologi Pram menampilkan perspektif baru dalam melihat proses pembentukan Indonesia, Kedua metode dan corong yang diapakai oleh pram menggunakan medium sastra -dalam hal ini novel-sebagai lat propaganda-sastra dan perjuangan ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Satra tidak bisa dilepaskan dari masyarakat karena sastra merupakan bagian dari masyarakat.
     Jika dibongkar-bongkar karya Pram maka akan ditemukan banyak cerita tentang perjalanan Indonesia. Tema pokoknya banyak bercerita tentang nasion.





Sumber referensi
Yusuf muhammad,2014,pramoedya dan kisah tentang indonesia,jlnmustafa:

Academic Conversations

Academic convers sations are conversations between students and professors or other academic personnel on a college or university campus.
     In some longer conversations, you will hear an acdemic conversatin between two speakers.
     When you hear a conversation, you must be able to summarize the main ideas. You may also be asked to recall important details.

Example

Marcy               : Do you have a minute, Dr. Peterson?
Dr. Peterson      : Sure. Come on in, Marcy. What's the problem?
Marcy               : Well, i'm not sure. I got this letter. and i don't understand it very well.
Dr. Petersone    : Let's see it.
Marcy               : It's from the financial Aid Office, Are the going to cancel my student aid?
Dr Petersone     : I would hope not. Hmmm. Oh. I see. Heres what happened. You are only Registered for three hours next semester.

Marcy               : Thatt's true, but I plan to register for another class during open regostration. I heard about a new environmental science course, and I'am waiting for it to be assigned a sequence number.
Dr. Peterson      : Well, then don't have a problem.You see, the trems of your grant require that you take at least six hourse per semester.
Marcy                :  I know, but I've never gotten a letter before.
Dr. Petersone     : I think it's a new procedure. Don't worry about it. Just be sure to sgn up for at least three more hours before the beginning of the semester.
Marcy                : Thanks. Dr peterson. I'm really glad yoou were in your office today 

Questions          : What is Marcy's problem?
Answer             : She has received a letter from the financial Aid Office.
Questions          : Why did Marcy receive a letter?
Answer             : She did not register for six hours this semester?
Questions         :  What had Marcy planned to do?
Answer             : Register for three more hours during open registration.
Questions          : How does Marcy feel when she leaves Dr. Peterson's office?
Answer             : Relieved.


Sumber Referensi
Barron's Educations series,Inc

Cerahkan Hatimu

Assalamualaikum ukhti artikel kali ini akan menceritakan tentang Cerahkan Hatimu, jangan hanya membaca awalnya saja,,yukzz baca isinya bisa saja menghibur anda dan memberikan sesuatu yang baru pada diri anda pikiran anda.


Dari, suasana warung kaki lima,aku kembali pemandangan kota Jakarta yang khas. Aku sejenak berdiri ditepi jalan raya yang dipenuhi oleh lalu lalang manusia dan kendaraan, sebelum kemudian melangkah menuju ke halte bus. Aku memeriksa saku bajuku, khawatir aku lupa membawa Spirit! karena beberapa lama aku tak mendengar suaranya.
      "Mencari aku? Bagaimana?makin percaya kan apa yang kukatakan tadi?" Suara Spirit! mengema karena menyahut dari dalam kamar pribadinya.
       "Iya,percaya. Tapi kamu kelewatan ,Prit!
      " Weleh! tadi itu cuma sekedar permainan kecil, tak perlu dirisaukan. Kamu tahu kan, semut hitam tidak punya kamu marah apa lagi jengekel. Untuk apa?  lagi pula orangtuanya dikampungtidak semenderita yang kamu bayangkan."
       " Maksudnya, kamu berbohong?" Tanyaku agak jengkel.
       " Tidak juga. Semua ceritaku tentang orangtuanya  benar, 
berdasarkan pengmatanku enam tahun lalu, Tapi imajinasikan biasanya lebih seru dari faktanya. Aku ceritakan faktanya, lalu kamu berimajinasi. Cobalah berimajinasi bahwa setelah aku tidak di kampung itulagi, orangtuanya  menemukan emas batangan di sawahnya. Mungkin saja sekaang orang tuanya sedang makan siang di rumah sawah sambil bersenandung lagu rindu untuk sang anak"
      Aku tergenung mencoba mencerna logika Spirit yang tampaknya menarik dan menawarkan cara pandang unik tentang kehidupan. Jadi ternyata, cara pandang dan imajinasi, bisa mempengaruhi perasaan serta tindakan tentunya.
      "Setiap manusia sudah dilengkapi oleh Tuhan potensi-potensi  kebahagiaan, bagaimanapun dan dimanapun mereka hidup. Boleh jadi orang desa ang sepintas di matamu serba kekurangan, sebenarnya jauh lebbih menikmati hidup dari pada kamu yang keluar masuk gedung mewah."
     "Lalu mengapa sewot kepada pemudaa tadi sampai mengorbankan teman-temanmu?"  
     "He...he..he..,kan kan aku sudah bilang, hanya bermain peran meniru gaya manusia. Dan aku tidak mengrobankan teman-temanku. Aku hanya memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut menikmati permainan tadi."
    "Ahh....! Sudahlah. Logikamu ngawur! Aku tak mau memikirkannya, Mana cuaca panas begini!" 
    "Jangan mengeluh, sobat! kamu harus bisa menciptakan cuaca hatimu sendiri, Cerahkan suasana hatimu, kata orang bijak. Tersenyumlah dan katakan cuaca siang ini sangat cerah dan indah. Yakinlah, hati dan jiwamu akan mengiyakan.!
     Logikaku menolak, tapi tak urung, hatiku tergugah dan seperti mengiyakan. Dan, harus kuakui, jiwaku sedang tersenyum. Tabi bibirku masih terpaku rapat mengikuti logikaku. Manusia memang makhluk yang luar biasa kompleks. Apalagi aku sebenarnya belum sepenuhnya bisa melupakan pertempuran yang menggetarkan hati di watung kopi tadi.
      Suasana siang memang tampak lebih cerah. Sebahagian karena faktanya begitu, dan mungkin sebagian karena sugesti Spirit!. Kalau aku bercerita fakta, kemacetan lalu lintas memang sedikit mengurangi indahnya langit Jakarta yang tak sedikitpun berawan , meski berwarna abu-abu karena asap kendaraan. Beberapa metromini tampak terseok-seok terpadati penumpang berseragam salah satu partai konstestan pemilu. Hari-hari ini memang sedsng musim kampanye Untuk Pemilihan umum 2009.
       Betapa cepatnya waktu berlalu. Terasa, seakan baru kemarin kabinet pelangi bekerja, kini mereka sudah cuti  lagi buat berkampanye bagi kepentingan partai kasing-masing. Kampanye ini kata sebaghagian orang, Kemungkinan akan menurunkan kinerja pemerintah karena banyak anggota kabinet yang cuti untuk berkampanye.
     Aku sendiri melihatnya tidak lebih dari sebuah proses alami dari kehidupan demkrasi. Cuti dipemerintah tapu turun melaksanakan program partai, toh pada dasarnya tetap bekerja, hanya tempat dan polanya saja yang berbeda. Sama dengan pemain sepak bola yang usai musim kompetisi,akhirnya kembali ke jadwal individu masing-masing. Ada yang sibuk melakukan loby untuk pindah ke klub lain ada yang memilih berlibur bersama keluarga, ada yang berlatuh sendiri.
      Apapun yang dilakukan di partai masing-masing, sejauh itu di dalam wilayah Republik Indonesia ,pasti kemanfaatannya sedikit banyaknya untuk negeri ini juga. Itulah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus dilakoni, di nimati, dan tentunya jangan lupa dipertanggung jawabkan.
      Kalau adanya meraukan kinerja pemerintah akan menurun dalam musim kampanye, aku yakin karena asumsi bahwa pemerintahan seperti mesin yang dicopot sebhagian komponenya. Sejauh yang aku ketahui pemerintah bukanlah mesin, melainkan kumpulan orang-orang yang  bisa saling bersubtitusi secara kolektif oleh para direktur jenderal saat menteri sedang cuti.
      "Ah aku tak mau memikirkan soal pemerintah dan partai dulu ah. Setidaknya tidak siang ini. Maih terlalu banyak hal penting lain yang harus aku pikirkan." Ujarku membatin.
      "Ehmmm... tak mau, atau karena tak dapat kedudukan empuk?" Spirit rupanya mengungkap suara batinku.
      " Hushh, memangnya setiap orang yang berpartai dan bekerja dipemerintahan selalu karena mengejar kedudukan empuk?"
       " Who knows!? Aku tidak ikutan sobat."
      " Aku sih  masih sangat yakin kalau banyak putra-putri  terbaik bangsa ini yang bekerja di pemerintahan, aktif berpartai demi memperjuangkan cita-cita luhur. Setiaknya pengabdian mereka lebih ditujukan sebagai bagian dari ibadah".

        "Ideal sekali kedengarannya sobat?" 
        " Prit! Please, deh bukankah kita sudah sepakat untuk membuang jauh-jauh Cara berpikir yang skeptis, Prit? Mari selalu berharap yang terbaik. Bukankah Einstein mengajarkan hukum kekekalan energi? Artinya kalau energi skeptis yang kita ciptakan, maka itu akan menyebar dan akan tetap seperti itu. Artinya, apapun yang kita piirkan, maka pikiran itu akan selalu mencari jalan membuktikan dirinya eksis."
       "Yap! Betul sekli, prit. Katakan Indonesia bisa!, dan pasti bisa menjadi negeri sebagaimana yang kita impikan!"
       " Merdeka !!!" sambut Spirit! tak mau kalah dalam hal semangat. Namanya juga Spirit!





Sumber Referensi
Said,umar.2008.spirit.jakarta:Courage institute

Gendang Makassar oleh Maestro gendang.

Suara merdu gendang makassar

buat dia terkesan dengan ucapan ulang tahun yang kamu buat