Home » » Cerahkan Hatimu

Cerahkan Hatimu

Assalamualaikum ukhti artikel kali ini akan menceritakan tentang Cerahkan Hatimu, jangan hanya membaca awalnya saja,,yukzz baca isinya bisa saja menghibur anda dan memberikan sesuatu yang baru pada diri anda pikiran anda.


Dari, suasana warung kaki lima,aku kembali pemandangan kota Jakarta yang khas. Aku sejenak berdiri ditepi jalan raya yang dipenuhi oleh lalu lalang manusia dan kendaraan, sebelum kemudian melangkah menuju ke halte bus. Aku memeriksa saku bajuku, khawatir aku lupa membawa Spirit! karena beberapa lama aku tak mendengar suaranya.
      "Mencari aku? Bagaimana?makin percaya kan apa yang kukatakan tadi?" Suara Spirit! mengema karena menyahut dari dalam kamar pribadinya.
       "Iya,percaya. Tapi kamu kelewatan ,Prit!
      " Weleh! tadi itu cuma sekedar permainan kecil, tak perlu dirisaukan. Kamu tahu kan, semut hitam tidak punya kamu marah apa lagi jengekel. Untuk apa?  lagi pula orangtuanya dikampungtidak semenderita yang kamu bayangkan."
       " Maksudnya, kamu berbohong?" Tanyaku agak jengkel.
       " Tidak juga. Semua ceritaku tentang orangtuanya  benar, 
berdasarkan pengmatanku enam tahun lalu, Tapi imajinasikan biasanya lebih seru dari faktanya. Aku ceritakan faktanya, lalu kamu berimajinasi. Cobalah berimajinasi bahwa setelah aku tidak di kampung itulagi, orangtuanya  menemukan emas batangan di sawahnya. Mungkin saja sekaang orang tuanya sedang makan siang di rumah sawah sambil bersenandung lagu rindu untuk sang anak"
      Aku tergenung mencoba mencerna logika Spirit yang tampaknya menarik dan menawarkan cara pandang unik tentang kehidupan. Jadi ternyata, cara pandang dan imajinasi, bisa mempengaruhi perasaan serta tindakan tentunya.
      "Setiap manusia sudah dilengkapi oleh Tuhan potensi-potensi  kebahagiaan, bagaimanapun dan dimanapun mereka hidup. Boleh jadi orang desa ang sepintas di matamu serba kekurangan, sebenarnya jauh lebbih menikmati hidup dari pada kamu yang keluar masuk gedung mewah."
     "Lalu mengapa sewot kepada pemudaa tadi sampai mengorbankan teman-temanmu?"  
     "He...he..he..,kan kan aku sudah bilang, hanya bermain peran meniru gaya manusia. Dan aku tidak mengrobankan teman-temanku. Aku hanya memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut menikmati permainan tadi."
    "Ahh....! Sudahlah. Logikamu ngawur! Aku tak mau memikirkannya, Mana cuaca panas begini!" 
    "Jangan mengeluh, sobat! kamu harus bisa menciptakan cuaca hatimu sendiri, Cerahkan suasana hatimu, kata orang bijak. Tersenyumlah dan katakan cuaca siang ini sangat cerah dan indah. Yakinlah, hati dan jiwamu akan mengiyakan.!
     Logikaku menolak, tapi tak urung, hatiku tergugah dan seperti mengiyakan. Dan, harus kuakui, jiwaku sedang tersenyum. Tabi bibirku masih terpaku rapat mengikuti logikaku. Manusia memang makhluk yang luar biasa kompleks. Apalagi aku sebenarnya belum sepenuhnya bisa melupakan pertempuran yang menggetarkan hati di watung kopi tadi.
      Suasana siang memang tampak lebih cerah. Sebahagian karena faktanya begitu, dan mungkin sebagian karena sugesti Spirit!. Kalau aku bercerita fakta, kemacetan lalu lintas memang sedikit mengurangi indahnya langit Jakarta yang tak sedikitpun berawan , meski berwarna abu-abu karena asap kendaraan. Beberapa metromini tampak terseok-seok terpadati penumpang berseragam salah satu partai konstestan pemilu. Hari-hari ini memang sedsng musim kampanye Untuk Pemilihan umum 2009.
       Betapa cepatnya waktu berlalu. Terasa, seakan baru kemarin kabinet pelangi bekerja, kini mereka sudah cuti  lagi buat berkampanye bagi kepentingan partai kasing-masing. Kampanye ini kata sebaghagian orang, Kemungkinan akan menurunkan kinerja pemerintah karena banyak anggota kabinet yang cuti untuk berkampanye.
     Aku sendiri melihatnya tidak lebih dari sebuah proses alami dari kehidupan demkrasi. Cuti dipemerintah tapu turun melaksanakan program partai, toh pada dasarnya tetap bekerja, hanya tempat dan polanya saja yang berbeda. Sama dengan pemain sepak bola yang usai musim kompetisi,akhirnya kembali ke jadwal individu masing-masing. Ada yang sibuk melakukan loby untuk pindah ke klub lain ada yang memilih berlibur bersama keluarga, ada yang berlatuh sendiri.
      Apapun yang dilakukan di partai masing-masing, sejauh itu di dalam wilayah Republik Indonesia ,pasti kemanfaatannya sedikit banyaknya untuk negeri ini juga. Itulah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus dilakoni, di nimati, dan tentunya jangan lupa dipertanggung jawabkan.
      Kalau adanya meraukan kinerja pemerintah akan menurun dalam musim kampanye, aku yakin karena asumsi bahwa pemerintahan seperti mesin yang dicopot sebhagian komponenya. Sejauh yang aku ketahui pemerintah bukanlah mesin, melainkan kumpulan orang-orang yang  bisa saling bersubtitusi secara kolektif oleh para direktur jenderal saat menteri sedang cuti.
      "Ah aku tak mau memikirkan soal pemerintah dan partai dulu ah. Setidaknya tidak siang ini. Maih terlalu banyak hal penting lain yang harus aku pikirkan." Ujarku membatin.
      "Ehmmm... tak mau, atau karena tak dapat kedudukan empuk?" Spirit rupanya mengungkap suara batinku.
      " Hushh, memangnya setiap orang yang berpartai dan bekerja dipemerintahan selalu karena mengejar kedudukan empuk?"
       " Who knows!? Aku tidak ikutan sobat."
      " Aku sih  masih sangat yakin kalau banyak putra-putri  terbaik bangsa ini yang bekerja di pemerintahan, aktif berpartai demi memperjuangkan cita-cita luhur. Setiaknya pengabdian mereka lebih ditujukan sebagai bagian dari ibadah".

        "Ideal sekali kedengarannya sobat?" 
        " Prit! Please, deh bukankah kita sudah sepakat untuk membuang jauh-jauh Cara berpikir yang skeptis, Prit? Mari selalu berharap yang terbaik. Bukankah Einstein mengajarkan hukum kekekalan energi? Artinya kalau energi skeptis yang kita ciptakan, maka itu akan menyebar dan akan tetap seperti itu. Artinya, apapun yang kita piirkan, maka pikiran itu akan selalu mencari jalan membuktikan dirinya eksis."
       "Yap! Betul sekli, prit. Katakan Indonesia bisa!, dan pasti bisa menjadi negeri sebagaimana yang kita impikan!"
       " Merdeka !!!" sambut Spirit! tak mau kalah dalam hal semangat. Namanya juga Spirit!





Sumber Referensi
Said,umar.2008.spirit.jakarta:Courage institute