Home » » Pengertian Pembelajaran dan Teori-teorinya

Pengertian Pembelajaran dan Teori-teorinya

A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran/learning adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanem sebagai hasil dari pengalaman. Berdasarkan definisi pembelajaran tersebut, ada beberapa hal yang berkaitan dengan pembelajaran, yaitu:
  1. Pembelajaran melibatkan perubahan.
  2. Perubahan tersebut relatif permanen, sehingga perubahan yang bersifat sementara tidak dapat dikategorikan sebagai pembelajaran.
  3. Beberapa bentuk pengelaman diperlukan untuk pembelajaran, baik pengelaman langsung maupun tidak langsung (Grenberg dan Baron, 2003)
 
Teori-teori Pembelajaran
         Adapaun teori-teori pembelajaran yaitu:
  1. Teori pengondisian klasik. Pengondisian klasik merupakan jenis pengondisian di mana individu merespons beberapa stimuli yang tidak biasa dan menghasilkan respons baru. Teori ini didasarkan pada eksperiment yang mengajari seekor anjing mengeluarkan air liur sebagai sebagai respons terhadap bel yang berbunyi. Eksperiment dilakukan pada awal tahun 1900-an oleh seorang ahli fisiologi Rusia bernama Pavlov. Ketika anjing diberi sepotong daging, terjadi peningkatan nyata dalam mengeluarkan air liur. Ketika anjing tidak diberi seporong daging, hanya dibunyikan bel, tidak mengeluarkan air liur. Selanjutnya Paflov berusaha menelliti hubungan anjing dengan bunyi  bel. Setelah berulang-ulang mendengar bunyi bel sebelum mendapat sepotong daging. Anjing tersebut mulai mengeluarkan air liursegera setelah bel berbunyi. Beberapa waktu tersebut anjing tersebut mengeluarkan air liur, ketika hanya mendengarbunti bel, meskipun tidak diberi sepotong daging. Hal inimenunjukkan bahwa anjing tersebut telah belajar merespos, yaitu mengeluarkan air liur terhadap bel.
  2. Pengondisian operant. Teori Teori ini menyatakan bahwa perilaku  merupakan fungsi dari konsekuensi-konsekuensinnya. Individu akan belajar berperilaku untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Perilaku operant adalah perilaku  yang secara sukarela dipelajari. Menurut B.F Skinner. Menciptakan konsekuensi yang menyenangkan untuk mengikuti bentuk perilaku tertentu akan meningkatkan frekuensi perilaku tersebut. Skinner mendemonstrasikan bahwa individu kemungkinan besar akan melakukan perilaku yang diharapkan apabila mereka ditegaskan secara positif untuk melakukanya, srta paling efektif jika penghargaan diberikan segera setelah respons yang diharapkan diperoleh, dan perilaku yang tidak diberi penghargaan atau hukuman, kemungkinan kecil untuk diulang.
  3. Teori pembelajaran sosial. Menurut social learning theory individu dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung. Meskipun teori ini adalah perluasan dan pengondisian operant, teori ini berasumsi bahwa perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi, juga mengakui keberadaan pembelajaran melalui pengamatan dan pentingnya persepsi dalam pembelajara. Menurut teori ini, model-model memiliki pengeruh-pengaruh yang sentral pada pembelajaran sosial. Ada empat proses yang menentukan pengaruh model pada individu: 
  • Proses perhatian, individu belajar dari sebuah model ketika dia perhatian pada model tersebut.
  • Proses penyimpanan, pengaruh sebuah model tergantung pada seberapa baik individu mengingat model tersebut ketika model tersebut tidak lagi tersedia.
  • Proses reproduksi motor, setelah individu mengamati sebuah model, proses selanjutnya adalah mengubah pengamatantersebut menjadi tindakan. Proses ini menunjukkan bahwa individu dapat melakukan suatu tindakan seperti yang dicontohkan model.
  • Proses penegasan, individu akan termotivasi melakukan perilaku yang dicontohkan model jika ada penghargaan. Perilaku yang ditegaskan secara positif akan mendapatkan pperhatian lebih banyak, dipelajari dengan lebih baik, dan lebih sering dilakukan (Robbins dan Judge 2007).