Apakah sosiologi merupakan ilmu pengetahuan? untuk mencari jawabannya,
kamu perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan ilmu
pengetahuan. Dalam arti singkat, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan
yang tersusun secara sistematism dengan menggunakan pemikiran, yang
dapat diperiksa secara kritis oleh orang lain atau umum (bersifat objektif). Pengetahuan merupakan hasil penggunaan panca indra, hal ini berbeda sekali dengan kepercayaan , tahayyul, dan informasi-infformasi yang keliru. Misalnya, anggapan bahwa ras kulit putih lebih pandai dari ras-ras warna kulit lain. Anggapan itu tidak dapat di buktikan kebenarannya dan kepastiannya dan hal itu tidak di anggap sebagai pengetahuan. Pengetahuan justru bertujuan untuk untuk memperoleh kepastian dan menghilangkan prasangka-prasangka.
Tidak semua pengetahuan merupakan ilmu, hanya pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang merupakan ilmu pengetahuan. Artinya, pengetahuan tersebut terdiri dari unsur-unsur yang merupakan kebulatan dan menggambarkan garis besar ilmu pengetahuan tersebut.
Pengetahuan diperoleh berdasarkan fakta yang diterima dengan melihat atau mendengar sendiri, seperti lewat surat kabar, mendengar radio, meliaht televisi. Kemudian apa yang dilihat dan didengarkan itu diterima dan diolah oleh otak.
Menurut sifatnya ilmu pengetahuan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
dapat diperiksa secara kritis oleh orang lain atau umum (bersifat objektif). Pengetahuan merupakan hasil penggunaan panca indra, hal ini berbeda sekali dengan kepercayaan , tahayyul, dan informasi-infformasi yang keliru. Misalnya, anggapan bahwa ras kulit putih lebih pandai dari ras-ras warna kulit lain. Anggapan itu tidak dapat di buktikan kebenarannya dan kepastiannya dan hal itu tidak di anggap sebagai pengetahuan. Pengetahuan justru bertujuan untuk untuk memperoleh kepastian dan menghilangkan prasangka-prasangka.
Tidak semua pengetahuan merupakan ilmu, hanya pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang merupakan ilmu pengetahuan. Artinya, pengetahuan tersebut terdiri dari unsur-unsur yang merupakan kebulatan dan menggambarkan garis besar ilmu pengetahuan tersebut.
Pengetahuan diperoleh berdasarkan fakta yang diterima dengan melihat atau mendengar sendiri, seperti lewat surat kabar, mendengar radio, meliaht televisi. Kemudian apa yang dilihat dan didengarkan itu diterima dan diolah oleh otak.
Menurut sifatnya ilmu pengetahuan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
- Ilmu pengetahuan eksak, yaitu bidang ilmu tentang hal-hal yang bersifat konkret yang dapat diketahui dan diselidiki berdasarkan percobaan serta dapat dibuktukan dengan pasti seperti matematika fisika, dan biologi,
- Ilm upengetahuan yang bersifat noneksak, dalam hal ini adalah ilmu-ilmu sosial.
Suatu iulmu dinamakan sebagai ilmu sosial karena ilmu tersebut mengambil
masyarakat sebagai objek yang dipelajarinya yaitu masyarakat, manusia
yang selalu berubah. Sosiologi sendiri merupakan ilmu sosial yang
objeknya adalah manusia atau masyarakat dan telah mempunyai unsur-unsur
pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
- Bersifat empiris, yaitu didasarkan pada observasi atau pengamatan dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif atau mengira-ngira. Jadi sosiologi itu didasarkan pada pengamatan dan penalaran. Sifat empiris ini sering dihubungkan dengan sifat ilmu yang dapat diuji dengan fakta. Contohnya maraknya anak jalanan yanng sering kita jumpai di perempatan jalan (dapat diamati dengan panca indra) merupakan akibat dari masalah ekonomi keluarga yang rendah tingkat pendidikan yang rendah.
- Bersifat teoritis, arrtinya sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang selalu berusaha menyusun abstrak dan hasil-hasil observasi atau pengamatan. Abstrak tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat, Dari contoh diatas dapat dilihat adanya hubungan sebab akibat, yaitu akibat terbenturnya masalah ekonomidan pendidikan yang rendah mengakibatkan terbentuknya anak jalanan
- Bersifat Kumulatif, artinya teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang sudah ada kemudian diperbaiki, diperluas dan siperhalus. Dalam contoh anak jalanan diatas, terlihat bahwa teori-teori yang digunakan merupakan teori yang sudah ada yaitu pendidikan dan keluarga.
- Bersifat nonetis, artinya yang dipersoalkan bukan baik buruknya faktor tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis atau melalui penyelidikan terhadap suatu peristiwa. Dari contoh diatas keberadaan anak jalanan tidak dapat dikatakan buruk dalam analisisnya, akan tetapi sosiologi berusaha menjelaskan tentang keberadaan anak jalanan beserta sebab-sebabnya.
Berdasarkan ciri-ciri di atas sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
mempelajari gejala-gejala sosial, mengumpulkan kenyataan-kenyataan
dengan cara efektif, guna menghasilkan pengetahuan lain untuk memperluas
pengertian tentang suatu gejala yang telah terjadi dan apa penyebab
timbulnya gejala tersebut. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Prof. M M. Djojogoento, S.H., bahwa sosiologi itu bersifat pengawikan artinya sosiologi ingin mengetahui keadaan sebenarnya dari kehidupan bermasyarakat.
Demikian artikel tentang Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan, semoga bermanfaat bagi kita semua, terimahkasih atas perhatian teman-teman.
Referensi:
Demikian artikel tentang Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan, semoga bermanfaat bagi kita semua, terimahkasih atas perhatian teman-teman.
Referensi:
- Sri wahyuni Niniek dan Yusniati. 2004. Manusia dan Masyarakat. Jakarta: Ganeca Exact. hal 6-8.