Home » » Islam Di Indonesia

Islam Di Indonesia

      Sudah menjadi bagian dari retorika di negeri kita ini bahwa islam adalah agama mayoritas. Retorika itu malah menyebutkan angka 90 sebagai persentasi kaum muslim dari seluruh penduduk negeri, tanpa pernah dipersoalkan dari mana asal ususl angka itu selain perkiraan dan kesan. Karena kuatnya efek retorika itu maka ketika kensus menunjukkan angka kaum  Muslim Indonesia Kurang (Sedikit) dari 90 persen, timbullah berbagai tafsiran terhadap kehidupan keagamaan masyarakat kita, baik berdasarkan fakta maupun fiksi.
        Walaupun bgeitu, Islam memang merupakan agama bagian terbesar bangsa kita, apapun maknapenganutan mereka terhadap agama itu dan betapapun beranekanya tingkat intensitas penganutan itu dari kelompok ke kelomppok dan dari daerah ke daerah. Namun kenyataan sederhana ini saja kiranya sudah cukup memberi alasan keabsahan bagi pembicaraan tentang Islam dinegeri kita dan perannya dalam substansi ideologi nasional, tanpa eksklusivisme, dan tidak dalam semangat kesewenangan suatu kelompok besar.
           Tetapi sebelum melangkah lebih jauh dalam pembicaraan tentang pokok persoalan ini, dirasa ada manfaatnya menelaah sejenak keadaan islam di indonesia. Telaah yang benar-benar komprehensif tentu tidak mungkin sehingga yang bisa dilakukan disini ialah sekedar mengemukakan beberapa masalah menonjol atau high lights yang dianggap relevan.
           Diantara berbagai ekspedisi militer islam termasuk yang amat gemilang ialah ekspedisi guna membebaskan (fat'h)Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugis) serta Lembah Sungai Indus (Anak Benua India sebelah Utara), kedua-duanya terjadi pada 711, di masa pemerintahan Khalifa Umawi al-Walid ibn 'Abd al-Malik (pembangunan kembali Masjid al-Aqsha yang masih ada sampai sejak sekarang). Sekitaran 100 tahun setelah itu pulau jawa menyaksikan kesibukan luar biasa yaitu pembangunan tempat suci dan monumen keagamaan Budhisme yang amat megah, Borobudur. Dan sekitar seabad lagi setelah itu kesibukan luar biasa terjadi lagi, berhubungan dengan pembangunan tempat suci dan monumen keagamaan Hinduisme yang juga sangat mengenaskan Lara Jongrang (prambanan).
         Lebih menarik lagi iallah bahwa ketika sedang giat-giatnya dilakukan usaha pembebasan India Selatan oleh kekuasaan islam dari india utara pada saat permulaan perkembangan turki utsmani, kawasan nusantara masih menyaksikan bangkitnya kekuasaan hindu yang hebat, yaitu majapahit (tepatnya 1293). seperti kita ketahui banyak dai unsur-unsur mitologi Majapahit itu yang masih bertahan (atau dipertahankan) dalam masyarakat Indonesia modern.
        Beberapa kenyataan historis itu dipaparkan disini untuk menunjukkan betapa perkenalan nusantara secara keseluruhan (artinya terkecuali daerah-daerah tertentu seperti aceh misalnya) kepada agama dan peradaban islam itu relatif belum lama. Dibandingkan dengan dunia India Utara, perkenalan nusantara kepada islam sekitar tujuh atau delapan abad lebih kemudian. Ini berdasarkan pendapat banyak ahli bahwa islam mulai hadir secara efektif di nusantara, khususnya di semenanjung melayu selatan dan dikota-kota pantai pulau-pulau besar, pada akhir abad XV, mengikuti perindaha raja malaka ke Agama Islam, pada awal abad itu.
        Dibeberapa tempat kehadiran islam itu mendorong terjadinya perubahan pola kekuasaan dan melahirkan kesatuan-kesatuan politik islam dalam bentuk kesultanan-kesultanan. Agama islam juga membawa berbagai pandangan baru yang revolusioner untuk masa itu. dapat disebutkan dua hal yang amat penting disini. Pertama ialah sifat islam sebagai agama egaliter radikal, yang antara lain berakibat kepada penyudahan sistem kasta dalam masyarakat Hindu Nusantara dan penghentian ptakti sati (keharusan seorang janda utnuk terjun kedalam api yang sedang membakar jenaza suaminya-yang akhir-akhir ini sungguh ironis, dicoba dihidupkan kembali oleh kaum hindu fundamentalis diindia). Kedua agama islam dengan kesadaran hukumnya yang amat kuat (kesadaran syar'iah dalam makna sekundernya) telah melengkapi penduduk-penduduk Nusantara, khusnya para pedagang dengan sistem hukum yang berjangkauan internasional yang mampu mendukung kegiatan perdagangan dalam konteks ekonomi global yang saat itu sedang berada dalam kekuasaan islam.
Islam Di Indonesia
silahkan baca juga dibawa ini

Penghayatan Keagamaan Populer dan Masalah Religio-Magisme

Implikasi Sosial-Keagamaan Muhammad Sebagai Penutup Utusan Allah

Konsep Muhammad SAW Sebagai Penutup Para Nabi