Home » » Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik

Hallo kawan, artikel kali ini membahas mengenai Biaya overhead pabrik atau biasa disingkat dengan BPO, pasti tidak asing lagi dengan kata Biaya overhead pabrik bagi para pembaca apa lagi yang memiliki jurusan Ips, Akuntansi maupun Manajemen, tau tidak? untuk membuat produk dalam perusahaan manufaktur membutuhkan komponen salah satunya yaitu biaya overhead pabrik. karena BOP ini adalah bahan baku dan biaya tenaga kerja. tidak usah banyak berbasa basi yah, selamat membaca semoga pengertian biaya overhead pabrik ini bermanfaat bagi para pembaca.

Biaya overhead pabrik

       Biaya overhead pabrik (BOP) adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. atau dengan kata lain semua biaya dikeluarkan oleh perusahaan terdiri dari biaya bahan tak langsung,biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya-biaya produksi lainnya yang tidak secara mudah dapat ditelusuri secara langsung pada proses produksi. BOP ini sering juga disebut sebagai biaya produksi tidak langsung karena tidak dapat langsung dibebankan ke dalam satu produk. adapun tujuan pnyusunan BOP adalah sebagai berikut:
  1. Dapat mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien dan efektif.
  2. Dapat menentukan harga pokok produksi secara lebih tepat.
  3. Dapat mengetahui alokasi BOP sesuai departemen tempat biaya dibebankan.
  4. Untuk alat mengawasi BOP. 
Gambar
soal biaya overhead pabrik

Penggolongan Biaya Overhead Pabrik
      Biaya overhead pabrik dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu;
1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut jenisnya. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam   
    biaya overhead pabrik dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut: 
          a. Biaya bahan penolong adalah biaya bahan yang bukan utama misalnya perusahaan  furniture
             yang termasuk bahan penolong adalah paku.
          b. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang tidak langsung berhubungan 
             dengan produk yang di buat misalnya pengawas pabrik.
          c. Biaya reparasi dan pemeliharaan adalah biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin dan gedung.
          d. Biaya penyusutan aktiva adalah biaya penyusutan dari aktiva tetap kecuali tanah.
          e. Biaya asuransi adalah biaya untuk menjamin keamanan atau menanggulangi resiko yang terjadi 
             pada perusahaan misalnya keamanan gedung, mesin, biaya asuransi karyawan.
          f. Biaya listrik adalah biaya penerangan untuk proses produksi dan biaya untuk menyalakan 
             mesin produksi.
2.  Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan 
     volume kegiatan. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik 
     dapat dibagi menjadi 3:
          a. Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead yang tidak berubah dalam kisar tertentu 
             pada perubahan volume kegiatan tertentu.
          b. Biaya overhead variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan 
             perubahan volume produksinya.
          c. Biaya overhead pabrik semi variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak 
             sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

3. Penggolongan biaya overhead pabrik dalam hubungannya dengan departemen. Dilihat dari 
    hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam perusahaan, biaya overhead pabrik 
    dapat dikelompokkan menjadi;
          a. Biaya overhead pabrik langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang terjadi pada 
             pada departemen tertentu dalam perusahaan dan manfaatnya hanya dapat dirasakan oleh 
             departemen tersebut. Contoh: pada departemen produksi ada biaya gaji mandor.
          b. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang 
             dikeluarkan dimana manfaatnya dapat dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contoh biaya
             depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik.
Tarif BOP
      Tarif BOP adalah sejumlah uang yang akan dibayarkan perusahaan untuk memenuhi biaya overhead pabrik. Dalam  pembebanan BOP dapat didasarkan pada tarif yang ditentukan di muka. Dalam menghitung harga pokok produksi terlebih jika produknya adalah pesanan maka penjual haruslah  menentukan harga produk tersebut di muka. Sehingga penjual harus menentukan biaya dahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik di muka. Alasan pembebanan BOP produk atas dasar tarif yang ditentukan  di muka adalah sebagai berikut:
  1. Apabila pembebanan BOP atas dasar biaya yang sesungguhnya (biaya yang terjadi saat produksi sudah selesai dibuat) terjadi maka tarif baru dapat ditentukan dibelakang, padahal untuk pesanan membutuhkan penentuan harga didepan. Padahal ada elemen BOP baru dapat diketahui pada akhir setiap bulan atau akhir tahun.
  2. Apabila pembebanan BOP atas dasar yang sesungguhnya terjadi dapat mengakibatkan berubah-ubahnya harga pokok yang dihasilkan dari waktu kewaktu. Apabila BOP yang sesungguhnya terjadi dibebankan kepada produk maka harga pokok satuan dapat juga berfuktuasi.
Langakah-langkah penentuan tarif BOP
        Dalam menentukan tarif BOP langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:
  1. Melakukan penyusunan anggaran, Anggaran BOP, yaitu suatu perencanaan rinci mengenai BOP sehubung dengan proses produksi selama periode yang akan datang, meliputi jenis biaya, waktu serta tempat diaman biaya tersebut terjadi.
  2. Memilih dasar pembebanan BOP kepada produk.

Terimakasih telah menyempatkan untuk membaca, semoga bermanfaat.