Home » » Manajemen Strategi

Manajemen Strategi

Giffin (2000) mendefinisikan bahwa Manajemen Strategi adalah sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. (Strategy is a comprehensive plan for accomplishing an organizazion's goals) Tidak hanya sekadar mencapai, akan tetapi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi dilingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya. Sedangkan secara umum Manajemen Strategi adalah berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi pengembangan kebijakan, dan perencanaan untuk mencapai sasaran serta mengalokasikan sumber daya. Berikut pembahasan mengenai Manajemen Strategi.


Manajemen Strategi

Pengertian Strategi
Giffin (2000) mendefinisikan bahwa Manajemen Strategi adalah sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. (Strategy is a comprehensive plan for accomplishing an organizazion's goals) Tidak hanya sekadar mencapai, akan tetapi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi dilingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya. Bagi organisasi bisnis, strategi dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis perusahaan dibandingkan para pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Komponen Strategi
Secara umum, sebuah strategi memiliki komponen-komponen strategi yang senantiasa dipertimbangkan dalam menentukan strategi yang akan dilaksanakan,. Ketika komponen tersebut adalah kompetensi yang berbeda (distintive competence), ruang lingkup (scope), dan distribusi sumber daya (resource deployment).

Kompetensi yang berbeda
yang dimaksud dengan kompetensi yang berbeda adalah sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan dimana perusahaan melakukannya dengan baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Dalam pengertian lain, kompetensi yang berbeda bermakna kelebihan perusahaan dibandingkan perusahaan lainnya. Pemasaran dan pembayaran secara online adalah salah satu kompetensi yang berbeda yang dimiliki oleh Amazon.com jika dibandingkan dengan penjual buku secara manual melalui gedung atau toko-toko penjualan. Kompetensi yang berbeda ini akan menjadikan kekuatan bagi strategi yang akan dijalankan oleh perusahaan.

Ruang lingkup
yang dimaksud dengan ruang lingkup adalah dimana organisasi atau perusahaan tersebut beraktivitas. Lokal, regional, atau internasional adalah salah satu contoh ruang lingkup dari kegiatan organisasi. Oleh karenanya, strategi yang akan dilakukan mencakup ruang lingkup oleh perusahaan.

Distribusi sumber daya
Distribusi sumber daya adalah bagaima sebuah perusahaan memanfaatkan dan mendistribusikan sumber daya yang dimilikinya dalam menerapkan strategi perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan raksasa General Electric memanfaatkan profit yang diperolehnya dari Amerika untuk diinvestasikan di Asia dan Eropa sebagai strategi  ekspansi yang dilakukannya.

Jenis strategi
Menurut Giffin (2000), secara umum strategi dapat dibagi menjadi dua jenis dilihat dari tingkatannya. Pertama adalah strategi pada tingkat perusahaan (corporate-level strategy); Kedua, strategi pada tingkat bisnis (businesss-level-strategi). Strategi pada level perusahaan atau korporat dilakukan perusahaan sehubung dengan persaingan antarperusahaan dalam sektor bisnis yang dijalankannya secara keseluruhan. Persaingan yang ditunjukan melalui Mie sedap dan Supermi Rasa Sedap, pada level perusahaan sesungguhnya menunjukkan perusahaan antara kelompok perusahaan Indofood dan Wings Food, yaitu persaingan pada bisnis makanan. Strategi pada level bisnis adalah alternatif strategi yang dilakukan oleh perusahaan sehubung dengan persaingan bisnis yang dijalankannya pada beberapa jenis bisnis yang diperbandingkan. Persaingan antara Mie sedap dan Supermie Rasa sedap pada dasarnya menunjukkan strategi pada tingkat bisnis, yaitu dalam bisnis mie instan. Beberapa dengan Griffin, stoner, Freemam, dan Gilbert (1995) menambahkan kedua jenis strategi tadi dengan tingkatan strategi Ketiga, yaitu stratgi pada tingktat konfensional (functionallevel strategi). Iklan yang berganti-ganti pada produk Sunsilk dan Pantene (yang seolah-olah yang saling berbalasan satu sama lain) menunjukkan strategi pada tingkat fungsional, dimana kedua perusahaan melakukan strategi pada bagian pemasarannya, khususnya di tingkat perilanannya. Dengan menggabungkan kedua pembagian tadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis strategi dilihat dari tingkatannya, yaitu startegi di tingkat perusahaan, strategi di tingkat bisnis, dan strategi di tingkat fungsional. Gambar 7.1menggambarkan bagaimana strategi perusahaan dibedakan jenisnya berdasarkan tingkatannya.

Gambar Tiga tingkatan strategi

Melakukan Manajemen Strategi

Penyusunan strategi
perusahaan melakukan strategi untuk memenangkan persaingan bisnis yang dijalankannya, serta untuk mepertahankan keberlangsungan kehidupan perusahaan dalam jangka panjang. Untuk melakukan strategi, dilakukan proses penyusunan strategi yang pada dasarnya terdiri dari 3 fase, yaitu Penilaian Keperluan Penyusunan Strategi, Analisis situasi, Pemilihan strategi. Secara diagram fase-fase tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar
Proses penyusunan strategi

Penilaian keperluan penyusunan strategi
Sebelum strategi disusun, perlu ditanyakan terlebih dahulu apakah memang penyusunan strategi-baik strategi maupun perubahan strategi-perlu untuk dilakukan ataukah tidak. Hal ini terkait dengan apakah strategi yang akan dilakukan memang sesuai dengan tuntutan perubahan di lakukan ataukah sebaliknya, lebih baik mempertahankan strategi yang telah ada misalnya. Fase untuk menilai perlu tidaknya sebuah strategi disusun akan menjadi fase yang memakan waktu cukup lama, terutama jika dikaitkan dengan persoalan inersia dalam persaingan (inertia of competition). Inersia dalam persaingan adalah suatu kondisi dimana para anggota dalam organisasi sudah merasa puas dengan keadaan yang dialami perusahaan sehingga merasa tidak perlu untuk melakukan perubahan strategi. Salah satu cara untuk menilai perlu tidaknya sebuah strategi baru adalah dengan menilai strategi yang sedang dijalankan, baik buruknya, serta hasil yang diperoleh perusahaan dengan penggunaan strategi tersebut.

Pemilihan strategi
setelah perusahaan melakukan analisis terhadapa keadaan internal dan eksternal perusahaan, maka perusahaan perlu menentukan strategi yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada. Pada dasarnya alternatif strategi terbagi ke dalam tiga bagian besar, yaitu strategi yang cenderung mengambil risiko, yaitu strategi yang menyerang atau agresif (aggresive or offensive strategy), strategi yang cenderung menghindari risiko, yaitu strategi bertahan (defensive strategy), serta strategi yang memadukan antara mengambil risiko dan menghindari risiko. Artinya, berada ditengah-tengah. Strategi ini sering dinamakan sebagai turn-around strategy. Kriteria untuk melakukan pilihan strategi dari berbagai alternatif strategi tersebut dapat digambarkan dalam Gambar 7.3. Berdasarkan gambar 7.3, maka jika perusahaan memiliki banyak kelebihan dan sekaligus berhadapan dengan  peluang yang tinggi, maka strategi yang dapat dipilih adalah strategi ofensif atai agresif. Sebaliknya, jika kelemahan lebih banyak dimiliki perusahaan dan sekaligus tantangannya juga tinggi maka sebaiknya strategi defensif yang digunakan. Adapun jika perusahaan menghadapi tingginya peluang namun memiliki banyak kelemahan, dan atau perusahaan berhadapan dengan kekuatan yang tinggi namun juga tantangannya juga tinggi maka sebaiknya digunakan strategi tumaround, yaitu strategi yang agresif secara bertahap diiringi dengan penguatan internal.

Proses manajemen strategi
Jika penyusunan strategi telah diketahui prinsipnya secara umum, bagaimana manajemen strategi dilakukan? setidaknya proses manajemen strategi dapat dibagi

Gambar 7.3 Pilihan strategi brdasarkan analisa Swot