Kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari pengaruh orang lain. selama manusia hidup ia tidak akan lepas dari pengaruh Masyarakat, di rumah, di sekolah, dan dilingkungan yang lebih besar manusia tidak akan lepas dari pengaruh orang lain. Oleh karena itu manusia dikatakan makhuk sosial, yaitu makhluk yang didalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain.
Perilaku manusia dipengaruhi oleh orang lain, ia melakukan sesuatu dipengruhi faktor dari luar dirinya, seperti tunduk pada aturan, tunduk pada norma masyarakat, dan keinginan mendapat resfon positif dari orang lain (pujian).
Manusia dikatakan dikatakan sebagai makhluk sosial, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, Ada kebutuhan sosial (sosial need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Manusia mempunyai kebtuhan untuk mencari kawan atau teman. Kebutuhan untuk berteman biasany didasari atas kesamaan ciri atau kepentingannya masing-masing. Misalnya, orang kaya cenderung berteman lagi dengan orang kaya. orang yanb berprofesi sebagai artis cenderung untuk mencari teman sesama artis. Dengan demikian akan terbentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat yang didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan.
Manusia dikatakan juga sebagai makhluk sosial, karena manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup ditengah-tengah manusia. ia tidak bisa mempertahan kan hidupnya tanpa bantuan orang lain. Mulai dari lahir sampai meninggal manusia akan selalu butuh bantuan manusia lain. Tanpa bantuan manusia lain, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa makan menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mngembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Apa yang terjadi bila seseorang tidak berinteraksi dengan manusia? Seseorang yang tidak hidup dengan manusia lain, tidak akan dapat berinteraksi dengan orang lain. Hal ini terungkap dari kasus anak-anak yang ditemukan dalam keadaan terlantar (feral children). Ada kisah yaitu seorang anak laki-laki berusia sekitar 11-12 tahun yang apda tahun 1900 ditemukan di desa Sain-serin, Perancis, dan kasus gadis, berusia tiga belas tahun di California. Amerika serikat yang disekap ayahnya dalam gudang gelap sejak berumur satu setengah tahun; Light, Keller dan Calhoun (1989) mengisahkan kasus anna yang semenjak bayi dikurung ibunya dalam gudang selama lima tahun.
Dari kasus-kasus yang ditemukan terungkap bahwa anak-anak yang ditemukan tersebut tidak berperilaku seperti manusia, mereka tidak dapat berpakaian, buang air besar dan kecil dengan tertib, atau berbicara, Anna tidak dapat makan sendiri atau mengunyah, juga tidak dapat tertawa atau menangis. Gennie tidak dapat berdiri tegak. Setelah berkomunikasi dengan masyarakat lambat laun anak-anak ini dapat mempelajari beberapa diantara kemampuan yang dimiliki manusia sebaya mereka, namun mereka tidak pernah tersosialisai secara wajar dan cenderung meninggal diusia muda.
Karen manusia sebagai makhluk sosial, mereka berinteraksi dengan yang lain. Tidak selamanya interaksi itu berjalan dengan baik, terkadang menimbulkan hal-hal lain yang negatif. dalam hubungan antar anggota atau kelompok masyarakat, kita sering dihadapkan dengan perbedaan-perbedaan. Misalnya, orang jawa memiliki kebiasaan dan sifat-sifat yang khas, berbeda dengan orang sunda, Batak, Ambon ,Padang, dan yang lain juga begitu. terkadang ada sikap negatif yang ditunjukkan oleh satu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lainnya. Sikap khas yang sering ditampilkan itu disebut prasangka (predjudice). Prasangka (prejudicee) merupakan suatu istilah yang mempunyai berbagai makna. Namun dalam kaitannya dengan hubungan antar kelompok, istilah ini mengacu pada sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh suatu kelompok tertentu, atas dasar dugaan bahwa kelompok, tersebut mempunyai ciri-ciri yang tidak menyenangkan. Sikap ini dinamakan prasangka, sebab dugaan yang dianut oleh orang yang berprasangka tidak didasari dengan pengetahuan, pengalaman ataupun bukti-bukti yang tidak memadai.
Pandangan pria bahwa wanita lebih banyak emosi dan kurang rasio, Pandangan orang kulit putih di daerah selatan Amerika serikat bahwa orang kulit hitam adalah orang-orang yangtidak tau diri dan yang bertekad untuk menyaingi karyawan kulit putih serta memperkosa wanita kulit putih, pandangan dikalangan orang Tionghoa di Semarang bahwa mereka lebih cerdas dari pada orang Indonesia (Willmott, 1970), Pandangan di kalangan orang Sunda bahwa orang Batak kasar dan agresif (Bruner, 1974) merupakan contoh-contoh mengenai prasangka antar kelompok.
Orang yang berprasangka bersifat tidak rasional dan berada dibawah sadar sehingga sukar diubah meskipun orang yang berprasangka tersebut dibaeri penyuluhan, pendidikan atau bukti-bukti yang menyangkal kebenaran prasangka yang dianut.
Dapat disimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, sebagai berikut:
Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
sekian, semoga bermanfaat.
Perilaku manusia dipengaruhi oleh orang lain, ia melakukan sesuatu dipengruhi faktor dari luar dirinya, seperti tunduk pada aturan, tunduk pada norma masyarakat, dan keinginan mendapat resfon positif dari orang lain (pujian).
Manusia dikatakan dikatakan sebagai makhluk sosial, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, Ada kebutuhan sosial (sosial need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Manusia mempunyai kebtuhan untuk mencari kawan atau teman. Kebutuhan untuk berteman biasany didasari atas kesamaan ciri atau kepentingannya masing-masing. Misalnya, orang kaya cenderung berteman lagi dengan orang kaya. orang yanb berprofesi sebagai artis cenderung untuk mencari teman sesama artis. Dengan demikian akan terbentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat yang didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan.
Manusia dikatakan juga sebagai makhluk sosial, karena manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup ditengah-tengah manusia. ia tidak bisa mempertahan kan hidupnya tanpa bantuan orang lain. Mulai dari lahir sampai meninggal manusia akan selalu butuh bantuan manusia lain. Tanpa bantuan manusia lain, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa makan menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mngembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Apa yang terjadi bila seseorang tidak berinteraksi dengan manusia? Seseorang yang tidak hidup dengan manusia lain, tidak akan dapat berinteraksi dengan orang lain. Hal ini terungkap dari kasus anak-anak yang ditemukan dalam keadaan terlantar (feral children). Ada kisah yaitu seorang anak laki-laki berusia sekitar 11-12 tahun yang apda tahun 1900 ditemukan di desa Sain-serin, Perancis, dan kasus gadis, berusia tiga belas tahun di California. Amerika serikat yang disekap ayahnya dalam gudang gelap sejak berumur satu setengah tahun; Light, Keller dan Calhoun (1989) mengisahkan kasus anna yang semenjak bayi dikurung ibunya dalam gudang selama lima tahun.
Dari kasus-kasus yang ditemukan terungkap bahwa anak-anak yang ditemukan tersebut tidak berperilaku seperti manusia, mereka tidak dapat berpakaian, buang air besar dan kecil dengan tertib, atau berbicara, Anna tidak dapat makan sendiri atau mengunyah, juga tidak dapat tertawa atau menangis. Gennie tidak dapat berdiri tegak. Setelah berkomunikasi dengan masyarakat lambat laun anak-anak ini dapat mempelajari beberapa diantara kemampuan yang dimiliki manusia sebaya mereka, namun mereka tidak pernah tersosialisai secara wajar dan cenderung meninggal diusia muda.
Karen manusia sebagai makhluk sosial, mereka berinteraksi dengan yang lain. Tidak selamanya interaksi itu berjalan dengan baik, terkadang menimbulkan hal-hal lain yang negatif. dalam hubungan antar anggota atau kelompok masyarakat, kita sering dihadapkan dengan perbedaan-perbedaan. Misalnya, orang jawa memiliki kebiasaan dan sifat-sifat yang khas, berbeda dengan orang sunda, Batak, Ambon ,Padang, dan yang lain juga begitu. terkadang ada sikap negatif yang ditunjukkan oleh satu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lainnya. Sikap khas yang sering ditampilkan itu disebut prasangka (predjudice). Prasangka (prejudicee) merupakan suatu istilah yang mempunyai berbagai makna. Namun dalam kaitannya dengan hubungan antar kelompok, istilah ini mengacu pada sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh suatu kelompok tertentu, atas dasar dugaan bahwa kelompok, tersebut mempunyai ciri-ciri yang tidak menyenangkan. Sikap ini dinamakan prasangka, sebab dugaan yang dianut oleh orang yang berprasangka tidak didasari dengan pengetahuan, pengalaman ataupun bukti-bukti yang tidak memadai.
Pandangan pria bahwa wanita lebih banyak emosi dan kurang rasio, Pandangan orang kulit putih di daerah selatan Amerika serikat bahwa orang kulit hitam adalah orang-orang yangtidak tau diri dan yang bertekad untuk menyaingi karyawan kulit putih serta memperkosa wanita kulit putih, pandangan dikalangan orang Tionghoa di Semarang bahwa mereka lebih cerdas dari pada orang Indonesia (Willmott, 1970), Pandangan di kalangan orang Sunda bahwa orang Batak kasar dan agresif (Bruner, 1974) merupakan contoh-contoh mengenai prasangka antar kelompok.
Orang yang berprasangka bersifat tidak rasional dan berada dibawah sadar sehingga sukar diubah meskipun orang yang berprasangka tersebut dibaeri penyuluhan, pendidikan atau bukti-bukti yang menyangkal kebenaran prasangka yang dianut.
Dapat disimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, sebagai berikut:
Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
sekian, semoga bermanfaat.