Home » » Program kreativitas mahasiswa

Program kreativitas mahasiswa

Program kreativitas mahasiswa adalah singkatan dari pkm, Program kreativitas ini adalah kreativitas mahasiswa yang diselenggarakan oleh dikti, semoga Program kreativitas mahasiswa ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.



PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA



“Edukasi Bantimurung Butterfly Craft” Inovasi KIT Pembelajaran Siklus Hidup Kupu -kupu Berbasis Replika Cendramata Dengan Memanfaatkan Limbah Pertanian dalam Upaya Pelestarian Populasi Kupu-Kupu Bantimurung




BIDANG KEGIATAN
PKM Kewirausahaa



Diusulkan Oleh:

   Agung Dewantara  
 Sapriadi
 Adi Sucipto
        Musdalifah





UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2014




PENGESAHAN USULAN PKM KEWIRAUSAHAAN

1.Judul Kegiatan :“Edukasi Bantimurung Butterfly Craft” Inovasi KIT Pembelajaran Siklus Hidup
                            Kupu -kupu Berbasis  Replika Dengan Memanfaatkan Limbah Pertanian Sebagai 
                            bentuk pembelajaran dalam Upaya Pelestarian Populasi Kupu-Kupu Bantimurung
2. Bidang Kegiatan : PKMK-Pendidikan
  
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
    a. Nama Lengkap : Agung Dewantara
    b. NIM
    c. Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
    d. Universitas : Muhammadiyah Makassar
    e. Alamat Rumah/No. HP
    f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Abdul Mahsyar, M.Si.
b. NIDN : 0030036803
c. Alamat Rumah         : BTN Pao-Pao Blok A2/10, telp,-hp 081342433380
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 10.950.000,-
b. Sumber lain : Tidak ada
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 bulan
Makassar, 01 Oktober 2013



Menyetujui
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa



Description: D:\(FAJRI FILE)  very important\stempel pkm\fghg1.jpg
(Dr. A. Rahman Rahim, M.Hum.)
pr3w.jpgNIP. 196512311992031036

                                                            

Ketua Pelaksana Kegiatan




(Agung Dewantara)
NIM. 105960141413
Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan



(Drs. Samhi Muawwan Djamal, M.Ag.)
NBM. 483 523
Dosen Pendamping



 (Drs. Abdul Mahsyar, M.Si.)
NIDN. 0030036803

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN 
DAFTAR ISI 
RINGKASAN 
BAB I PENDAHULUAN
       A. Latar Belakang 
       B. Perumusan Masalah 
       C. Luaran yang Diharapkan 
       D. Manfaat Kegiatan
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
       1. Analisis Peluang Pasar 
       2. Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman) 
       3. Rencana Pemasaran 
       4. Analisis ekonomi usaha
BAB III METODE PELAKSANAAN
       1. Kebutuhan Alat-Alat Produksi
       2. Proses Produksi
       3. Promosi dan Pemasaran 
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
       1. Anggaran Biaya
       2. Jadwal Kegiatan 
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
    1. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana
    2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 
    3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 
    4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 




RINGKASAN

Agung Dewantara dkk, 2014. “Edukasi Bantimurung Butterfly Craft” Inovasi Pembelajaran Siklus Hidup Kupu -kupu Berbasis Replika Kupu-Kupu Dengan Memanfaatkan Limbah Pertanian dalam Upaya Pelestarian Populasi Kupu-Kupu Bantimurung. Unismuh Makassar

Seiring dengan kian terkenalnya kupu-kupu sebagai objek wisata yang potensial, telah menyebabkan nilai ekonomis serangga tersebut semakin meningkat dan menggiurkan. Hal ini telah meningkatkan pula minat masyarakat melakukan perburuan/penangkapan kupu-kupu secara besar-besaran untuk cinderamata ataupun untuk penagkaran. Perburuan/penangkapan besar-besaran untuk tujuan wisata tersebut, telah mengancam kelestarian serangga ini, baik populasi maupun jenis (spesies) dari waktu ke waktu. 
Seiring dengan kian terkenalnya kupu-kupu sebagai objek wisata yang potensial, telah menyebabkan nilai ekonomis serangga tersebut semakin meningkat dan menggiurkan. Hal ini telah meningkatkan pula minat masyarakat melakukan perburuan/penangkapan kupu-kupu secara besar-besaran untuk cinderamata ataupun untuk penagkaran. Perburuan/penangkapan besar-besaran untuk tujuan wisata tersebut, telah mengancam kelestarian serangga ini, baik populasi maupun jenis (spesies) dari waktu ke waktu
Populasi dan jenis maupun spesies kupu-kupu Bantimurung, kini kondisinya memprihatinkan dan sudah di ambang kepunahan. Dari sekitar 270 jenis kupu-kupu yang ditemukan Wallace di kawasan Bantimurung, kini tinggal 147 jenis atau sekitar 50 persen jenis kupu-kupu itu telah punah. Melihat permasalahan di atas maka perlu sebuah solusi alternative akan tingginya permintaan cinderamata kupu-kupu Bantimurung dengan semakin menurunnya spesies kupu-kupu yang ada di kawasan Bantimurung akibat perburuan. Dan salah satu solusinya adah dengan memanfaatkan limbah pertanian menjadi produk inovatif berbasis kupu-kupu Bantimurung imitasi sehingga produk ini diharapkan dapat memenuhi permintaan cinderamata kupu-kupu yang terus meningkat sekaligus di satu sisi menyelamatkan angka populasi kupu-kupu Bantimurung serta sebagai salah satu awal berwirausaha bagi mahasiswa.

Key Words: Bantimurung, Cendera Mata, Populasi Kupu-Kupu.




BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kupu-kupu sebagai lambang keindahan dan kelemahlembutan selalu menarik perhatian, sehingga Goh (1993) menyebut kupu-kupu tersebut sebagai satu-satunya kelompok serangga yang tercantik di dunia. Kenyataannya, sejak masa lampau serangga pengisap madu ini telah menjadi objek penelitian ilmiah, kemudian berkembang menjadi objek wisata yangbanyak digemari.

Keindahan yang dimiliki serangga ini, telah menjadikannya sebagai salah satu objek wisata, yang mempunyai daya tarik tinggi dan mendatangkan banyak devisa. Akibatnya, perburuan/penangkapan serangga untuk tujuan pariwisata ini, meningkat di berbagai negara.

Sejak awal tahun 1980-an, pameran kupu-kupu hidup mulai berkembang, menyusul diperkenalkannya "London Butterfly House di Syon Park England (Inggeris). Industri pariwisata baru ini kemudian disusul dengan bermunculannya rumah-rumah kaca, yang memamerkan berbagai jenis tumbuhan tropis di seluruh Britania dan Asia pun tak ketinggalan. Pameran kupu-kupu hidup pertama kali diadakan di Penang, Malaysia pada Maret 1986. 

Pameran ini dinilai merupakan salah satu proyek wisata paling sukses dan banyak diikuti beberapa negara tropis lainnya. Pada dekade terakhir, taman kupu-kupu bermunculan di seluruh penjuru dunia, seperti di San Diego Wild Animal Park, The Toronto Zoo, Marine Africa Safari Park di California dan di Nooder-Dierenpark Zoo Holand, Continental Europe, Scandinavian Region, North American Region dan zone temperate lainnya di Asia, termasuk Bali.

Seiring dengan kian terkenalnya kupu-kupu sebagai objek wisata yang potensial, telah menyebabkan nilai ekonomis serangga tersebut semakin meningkat dan menggiurkan. Hal ini telah meningkatkan pula minat masyarakat melakukan perburuan/penangkapan kupu-kupu secara besar-besaran untuk cinderamata ataupun untuk penagkaran. Perburuan/penangkapan besar-besaran untuk tujuan wisata tersebut, telah mengancam kelestarian serangga ini, baik populasi maupun jenis (spesies) dari waktu ke waktu. 

Kenyataan ini juga telah menimpa kupu-kupu di kawasan hutan Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan. Pakar Zoologi, Alfred Russel Wallace, asal Inggeris (1856) menjuluki Bantimurung sebagai The Kingdom of Butterfly, karena di kawasan ini terdapat berbagai jenis dan spesies kupu-kupu. Wallace menemukan sekitar 270 jenis kupu-kupu di kawasan Bantimurung. Jumlah ini sekitar 10,8 

persen dari jenis kupu-kupu yang ada Indonesia saat itu. Karena itu, Bantimurung juga disebut sebagai Taman kupu-kupu terlengkap di dunia. Namun, sebutan sebagai The Kingdom of Butterfly kini tinggal kenangan. Populasi dan jenis maupun spesies kupu-kupu Bantimurung, kini kondisinya memprihatinkan dan sudah di ambang kepunahan. Menurut hasil penelitian terakhir yang dilakukan Dr Mappatoba Sila dari Universitas Hasanuddin (Unhas) 1997 menunjukkan, dari sekitar 270 jenis kupu-kupu yang ditemukan Wallace di kawasan Bantimurung, kini tinggal 147 jenis atau sekitar 50 persen jenis kupu-kupu itu telah punah.

Melihat permasalahan di atas maka perlu sebuah solusi alternative akan tingginya permintaan cinderamata kupu-kupu Bantimurung dengan semakin menurunnya spesies kupu-kupu yang ada di kawasan Bantimurung akibat perburuan. Dan salah satu solusinya adah dengan memanfaatkan limbah pertanian menjadi produk inovatif berbasis kupu-kupu Bantimurung imitasi sehingga produk ini diharapkan dapat memenuhi permintaan cinderamata kupu-kupu yang terus meningkat sekaligus di satu sisi menyelamatkan angka populasi kupu-kupu Bantimurung serta sebagai salah satu awal berwirausaha bagi mahasiswa.

B.Perumusan Masalah
     1.  Meningkatnya permintaan cinderamata kupu-kupu Bantimurung di sisi lain menyebabkan semakin  
         menurunnya spesies kupu-kupu yang ada di kawasan Bantimurung akibat perburuan, oleh karena 
         itu dibutuhkan alternative cinderamata berbasis kupu-kupu untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
     2.  Limbah pertanian dapat dimaksimalkan pemanfatannya dengan menjadikannya “Edukasi  
          Bantimurung Butterfly Craft”sebagai sebuah inovasi interior beraromaterapi berbasis replika kupu
          kupu sebagai salah satu upaya melestarikan populasi kupu-kupu Bantimurung.
C. Tujuan Program
     Adapun tujuan dari pelaksanaan program ini adalah:
   1. Membuat dan mengkomersialisasikan “Edukasi Bantimurung Butterfly Craft” sebagai sebuah
        inovasi usaha interior berbasis replika kupu-kupu yang terbuat dari limbah pertanian.
   2.  Menjadikan “Edukasi Bantimurung Butterfly Craft”sebagai sebuah alternative cinderamata    
        Bantimurung sebagai salah satu upaya pelestarian populasi kupu-kupu Bantimurung.

D. Luaran yang Diharapkan
    Target luaran program ini adalah:
    1. Terciptanya peluang usaha yang memanfaatkan limbah pertanian menjadi interior ruangan berupa 
        kap lampu hias yang bernilai ekonomis.
    2. Mengubah pola kebiasaan pengunjung yang membeli cinderamata berupa kupu-kupu asli menjadi
        cinderamata berbasis kupu-kupu imitasi sehingga populasi kupu-kupu Bantimurung yang hampir
        punah dapat dilestarikan.
   3. Meningkatkan kreatifitas inovatif mahasiswa dalam rangka menemukan hasil karya yang bermanfaa
       dan tepat guna.

E. Kegunaan Program
    Adapun kegunaan program ini adalah:
   1.  Bagi mahasiswa yaitu sebagai wadah untuk melatih diri berwirausaha dalam pembentukan jiwa
        yang mandiri.
   2. Bagi pemerintah yaitu dengan adanya usaha ini maka akan mengubah pola kebiasaan pengunjung
        yang membeli cinderamata berupa kupu-kupu asli menjadi cinderamata berbasis kupu-kupu imitasi
        sehingga populasi kupu-kupu Bantimurung yang hampir punah dapat dilestarikan.

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

1. Jenis usaha
   Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran ”Edukasi Bantimurung Butterfly Craft”    
   sebagai souvenir alternatif berbasis kupu-kupu imitasi dengan memanfaatkan limbah pertanian. Usaha 
   ini merupakan usaha home industry yang dijalankan langsung oleh mahasiswa yang akan bekerjasama 
   dengan toko souvenir untuk memasarkan produk yang dihasilkan. Usaha ini didirikan sebab angka 
   permintaan souvenir kupu-kupu asli Bantimurung terus meningkat sedangkan jumlah populasi kupu- 
   kupu Bantimurung semakin berkurang sehingga produk ini hadir sebagai solusi dari permasalahan      
   tersebut.

2. Analisia aspek lingkungan dan pemerolehan bahan baku
   "Bantimurung sebagai The Kingdom of Butterfly itu merupakan kebanggaan dan aset tak ternilai bagi
    Sulsel, bahkan Indonesia dan dunia." Julukan yang  disematkan pada Taman Nasional Bantimurung di
    Kabupaten Maros merupakan wisata alam yang paling membanggakan masyarakat Sulawesi Selatan
    yang terkenal dengan air terjun dan kupu-kupunya berjarak kurang lebih 30 km dari Kota Makassar.
    Cinderamata yang banyak dijajakan di daerah ini adalah awetan kupu-kupu yang berasal dari
    penangkaran serta perburuan masyarakat di alam bebas. Tingginya angka permintaan awetan kupu
    kupu menyebabkan angka populasi kupu-kupu di daerah ini semakin berkurang sehingga aromatic 
    bantimurung butterfly ini dapat menjadi alternative cinderamata Bantimurung. Edukasi Bantimurung  
    Butterfly Craft terbuat dari limbah pertanian seperti daun-daun kering yang dimodifikasi sehingga 
    menghasilkan kupu-kupun imitasi yang mirip dengan awetan kupu-kupu. Berhubung produk ini 
    berbahan dasar limbah pertanian, maka dari segi pemerolehan bahan baku produk ini tidak terlalu sulit 
    sebab dapat ditemukan dimana saja sehingga proses produksi dapat berlangsung kapan pun.
 
3. Analisi keunggulan produk
    Ada beberapa keunggulan yang kami tawarkan dari Edukasi Bantimurung Butterfly Craft  ini sehingga  
    betul-betul unik dan beda dari produk yang telah ada. Keunggulan tersebut adalah:
    - Ramah lingkungan sebab berbahan dasar limbah pertanian.
    - Tampil dengan inovasi aromaterapi.
    - Kupu-kupu imitasi yang dihasilkan mirip dengan awetan kupu-kupu asli.
    - Tahan lama dan tidak mudah rusak.
    - Berbagai variasi warna dan ukuran.
    - Dikemas dengan bentuk interior ruangan (kap lampu hias, dll) sehingga memberikan warna 
        tersendiri bagi keragaman souvenir Bantimurung.
    - Harga terjangkau.

4. Analisis usaha
   a.Kapasitas produksi
     Kapasitas produksi per bulan : 100 buah
   b.Modal Investasi


c. pembelian bahan baku



d. Harga Pokok Produksi (HPP)
   Harga Pokok Produksi (HPP): biaya bahan baku / kapasitas produksi
: Rp. 6.175.000/ 100
: Rp. 61.750,- / unit
e. Harga Jual
   Harga jual produk ini (kap lampu hias) bermacam-macam mulai harga Rp.100.000,- hingga Rp.
   150.000,- per buah tergantung kerumitan desain produk. Untuk memudahkan perhitungan maka
   untuk harga jual diambil rata-rata Rp. 125.000,- per buah.
f. Hasil Penjualan
    Penjualan : Harga jual x jumlah produk
        : Rp. 125.000,- x 100
        : Rp. 12.500.000,-
g. Keuntungan
    Keuntungan : Penjualan – biaya bahan baku
: 12.500.000 - 6.175.000
: Rp. 6.325.000,-

Berdasarkan analisis usaha tersebut di atas, maka usaha ini sangat layak untuk dikembangkan sebab menghasilkan keuntungan yang besar.


BAB III METODE PELAKSANAAN PROGRAM

1. Pemilihan bahan  baku
    Bahan baku yang telah tersedia seperti daun-daun kering dan bunga-bunga liar dipilih dan 
    dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Bahan utama yang digunakan adalah dedaunan kering,
    sedangkan bunga kering hanya sebagai ornamen penambah saja. Pilihlah jenis daun yang bisa
    dikeringkan. Daun- daun yang banyak mengandung air (misalnya daun cocor bebek, lidah buaya, dll)
    tidak bisa digunakan. Carilah daun yang sudah agak tua dan utuh. Jika terlalu muda, kurang bagus
    untuk dikeringkan.
2. Perlakuan awal 
    Setelah bahan-bahan dikelompokkan dan dipilih berdasarkan kualitasnya, selanjutnya dedaunan kering   
    direndam ke dalam larutan biokomposter untuk menghilangkan klorofil yang terdapat pada daun 
    tersebut sehingga yang tersisa hanyalah tulang-tulang daunnya. Proses ini membutuhkan waktu 
    selama 5 hari sampai 2 minggu.
3. Proses pemutihan
    Daun (tulang daun) yang telah jadi, selanjutnya direndam ke dalam larutan kaporit selama 24 jam 
    hingga menghasilkan warna tulang daun yang putih bersih. Proses pemutihan ini betujuan agar dalam 
    proses pewarnaan kupu-kupu nanti, warna dasar daun tidak mempengaruhi warna yang diinginkan.
4. Pengeringan
   Tulang daun yang telah bersih, selanjutnya dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Atur 
    sedemikian rupa hingga semua permukaan daun dapat kering sempurna. Hindari penumpukan daun 
    agar bentuk dan keringnya sempurna.
5. Melapisi warna dasar
    Setelah daun – daun kering, Anda tinggal mewarnainya. Agar memunculkan warna sempurna, daun
    diberi cat dasar acrylic warna putih sampai merata. Setelah itu diangin-anginkan sekitar 10 – 15
    menit sampai mengering. Langkah berikutnya kita membuat pola motif kupu-kupu yang dipilih.
6. Membuat pola
    Buatlah garis-garis membentuk sayap kupu-kupu sesuai kreasi anda dengan pensil biasa. Atau bisa
    juga memanfaatkan urat – urat daun sebagai pola. Kemudian gunting daun tersebut sesuai dengan
    pola yang telah dibuat. Badan kupu-kupu dibuat dengan cara meremas-remas tulang daun sambil
    memberi parfum gel yang sebelumnya telah diberi kapas ke dalam badan kupu-kupu tersebut. Untuk
    bagian kepala dan mata kupu, proses pembuatannya sama dengan proses pembuatan badan kupu    
    kupu. Dan antena kupu-kupu dapat terbuat dari benang yang dikakukan dengan lem.
7. Memberi warna
    Pewarnaan ini mengikuti pola yang sudah dibuat. Lebih mudah jika mewarnai warna–warna muda
    terlebih dahulu. Baru kemudian warna yang lebih tua. Warna hitam paling akhir agar cat tidak
    berlepotan. Kombinasi tergantung selera. Variasi bentuk bisa didapatkan dengan cara menggunting
    tepi daun dan mengombinasi warna.
8. Proses perangkaian
    Kupu-kupu imitasi yang terbuat dari daun-daun kering selanjutnya dirangkai menjadi interior yang
    unik dan menarik. Untuk membuat kap lampu hias kupu-kupu, rangka kayu untuk kap lampu ditutup  
    dengan kain keras dan dilapisi dengan ornament tulang daun yang telah diberi warna. Selanjutnya
    dihias dengan bunga-bunga kering serta kupu-kupu aromaterapi sebagai point of view sehingga
    menjadi interior ruangan sekaligus sebagai aromaterapi.


BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN PROGRAM

4.1. Biaya
     Biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) ini berjumlah 9.855.000,- (Sembilan Juta Delapan Ratus Limah Puluh Lima Ribu Rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

1.Kebutuhan peralatan produksi

2. Pembelian bahan baku


3. Pembuatan Laporan PKM
    Laporan perkembangan Rp. 150.000,-
    Laporan akhir Rp. 150.000,-
           Jumlah Rp. 300.000,-

TOTAL BIAYA   Rp.10.950.000,-
Terbilang:  Sepuluh Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah

4.2. Jadwal Kegiatan Program
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) ini direncanakan pelaksanaannya selama tiga bulan dengan .







UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Alamat : Jl. Sultan Alauddin No.259  (0411) 860 132 Makassar 90221
https://www.unismuh.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : AGUNG DEWANTARA
NIM : 10540845513
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM  saya dengan judul : “Edukasi Bantimurung Butterfly Craft” Inovasi KIT Pembelajaran Siklus Hidup Kupu -kupu Berbasis Replika Cendramata Dengan Memanfaatkan Limbah Pertanian dalam Upaya Pelestarian Populasi Kupu-Kupu Bantimurung yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lainnya. 
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuain dengan pernyataaan ini, maka saya bersedia untuk dituntut  dan diproses sesuai dengan ketentuan yang  berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya .
Mengetahui,  Makassar,  01 Oktober  2014
Wakil Rektor Yang menyatakan,
Bidang Kemahasiswaan,


(Drs.Samhi Muawan Djamal,M.Ag)        (Agung Dewantara )                                 
NBM. 514339     NIM. 10542 0543 13