Pkm adalah singkatan dari program kreativitas mahasiswa yang diselenggarakan oleh dikti guna memberi ruang untuk paramahasiswa menunjukkan kreativitasnya. berikut contoh Pkm - K.
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
USAHA TENUN BERDAYAKAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUAHAMMADIYAH MAKASSAR SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN WARISAN BUDAYA BANGSA
BIDANG KEGIATAN
PKM-K
Diusulkan Oleh:
FARADILLAH FAHRI
MIAWATI
RISNAWATI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN USULAN
DAFTAR ISI
RINGKASAN
BAB 1. PENDAHULUAN
Latara Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Program
Luaran yang Diharapkan
Kegunaan Program
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Jenis Usaha
Peluang Usaha
Sasaran yang Ditujukan (Konsumen)
Strategi Pemasaran yang Diterapkan
Analisis Usaha
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Persiapan Alat dan Bahan
Rencana Produksi
Rencana Pemasaran
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rincian Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Biodata Ketua dan Anggota
Justifikasi Anggaran
Organisasi Pelaksanaan
Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
RINGKASAN
Tenun merupakan salah satu warisan budaya bangsa sekaligus kebanggaan yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Tenun memiliki makna, nilai sejarah, dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif, dan jenis bahan atau benang yang digunakan yang memiliki keunikan tersendiri. Produk tenunan merupakan salah satu dari industri kreatif Indonesia yang merupakan sektor strategis karena mampu memberikan kontribusi cukup besar bagi perekonomian nasional. Proses pembuatannya yang secara manual tanpa menggunakan mesin menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar kain tenun karena membutuhkan waktu yang lama dan rumit dalam pembuatannya. Tenun sebagai salah satu warisan budaya harus tetap dijaga keeksistensiannya. Kaum remaja terutama mahasiswa seharusnya memiliki kemampuan untuk menjaga warisan budaya ini. Mahasiswa haris difasilitasi agar upaya ini dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu kami akan melakukan suatu usaha tenun berdayakan mahasiswa universitas muhammadiyah Makassar sebagai upaya pelestarian budaya bangsa. Tujuan dari program ini adalah menciptakan usaha yang dapat membantu mempertahankan jati diri dan warisan budaya bangsa, menciptakan peluang usaha baru melalui usaha tenun yang berdayakan mahasiswa, serta mempersiapakan generasi muda sebagai generasi penerus warisan budaya bangsa. Usaha ini akan dikelolah langsung oleh tim pelaksana yang merupakan mahasiswa universitas muhammadiyah Makassar. Proses pelaksanaan terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan alat dan bahan, produksi dan pemasaran. Produksi akan disesuaikan dengan pesanan dan kebutuhan konsumen baik motif maupun ukurannya. Pemasaran dilakukan dengan pembuatan katalog dan secara online melalui facebook. Belum adanya usaha tenun dikalangan mahasiswa dan kemampuan menenun yang dimiliki oleh tim pelaksana menjadi tonggak awal keberhasilan usaha tenun ini.
Kata Kunci : Tenun, Mahasiswa, Warisan Budaya
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenun merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang sekaligus kebanggaan yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Tenun adalah salah satu karya budaya yang diproduksi di berbagai wilayah di seluruh Nusantara. Tenun memiliki makna, nilai sejarah, dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif, dan jenis bahan atau benang yang digunakan yang memiliki keunikan tersendiri. Untuk itu kain tenun baik dari segi teknik produksi, desain maupun produk yang dihasilkan harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya, serta dimasyarakatkan kembali penggunaannya.
Tenun merupakan bagian dari budaya Indonesia dan hampir tiap daerah memiliki tenun dengan ciri khas masing-masing. Saat ini, industri tenun mulai mengalami peningkatan dan ini harus tetap dijaga sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa. Motif kain tenun telah mampu mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan keinginan konsumen pada masa kini. Keberagaman budaya yang ada di Indonesia membuat kain tenun memiliki beragam corak dan ciri khas tersendiri. Hal ini akan sangat bagus bagi perkembangan kain tenun di Indonesia karena mampu menawarkan differensiasi produk sehingga memiliki konsumennya masing-masing.
Produk tenunan merupakan salah satu dari industri kreatif Indonesia yang merupakan sektor strategis karena mampu memberikan kontribusi cukup besar bagi perekonomian nasional. Hal tersebut terlihat dari jumlah industri kecil dan menengah (IKM) sebanyak 3,4 juta unit pada 2013. IKM juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10,3 juta orang dan memberikan sumbangan signifikan terhadap nilai ekspor sebesar USD 19.579 juta (Buwono, 2014).
Proses pembuatannya yang secara manual tanpa menggunakan mesin juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar kain tenun karena membutuhkan waktu yang lama dan rumit dalam pembuatannya. Setiap daerah di Indonesia memilki berbagai macam motif yang memiliki makna yang terkandung dalam setiap kain tenun masing-masing daerah.
Terkait dengan banyaknya daerah yang menjadi produsen tenun, Menperin mengatakan, keberagaman motif dengan perbedaan latar belakang budaya dan lingkungan akan menciptakan keunikan hasil tenun pada setiap daerah. Sementara itu, peningkatan teknik pembuatan yang menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) membuat kualitas dari kain tenun Indonesia tetap terjaga baik, dimana sebelumnya sebagian besar masih banyak menggunakan alat gedokan (Pio, 2014).
Tenun sebagai salah satu warisan budaya harus tetap dijaga keeksistensiannya di kalangan nasional maupun internasional. Hal ini dapat dilakukan dengan dukungan dari berbagai kalangan masyarakat untuk tetap menenun demi mempertahankan warisan budaya bangsa. Melihat kenyataan sekarang, sebagian besar kalangan remaja sudah tidak tau lagi cara menenun dan tidak tertarik dengan hal itu. Mereka hanya bias menjadi konsumen dan tidak bias lagi menjadi produsen. Jika hal ini teru dibiarkan makan masadepan tenun sebagai warisan budaya bangsa di tangan kaum muda bisa saja hilang.
Kemampuan menenun harus diwariskan kepada kaum remaja sebagai generasi penerus bangsa. Kaum remaja terutama mahasiswa seharusnya memiliki kemampuan untuk menjaga warisan budaya ini. Mahasiswa haris difasilitasi agar upaya ini dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu kami akan melakukan suatu usaha tenun berdayakan mahasiswa universitas muhammadiyah Makassar sebagai upaya pelestarian budaya bangsa, melalui usaha ini mahasiswa tidak hanya menjadi sebagai konsumen ttapi mampu menenpatkan dirinya sebagai produsen yang tentunya akan membantu dalam menjaga eksistensi tenun sebagai warisan budaya bangsa.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalaha yaitu:
1. Tenun sabagai warisan budaya yang merupakan jatidiri bangsa Indonesia harus selalu dijaga eksistensinya baik dalam kanca nasional maupun internasional.
2. Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang harus meneruskan kemampuan tenun sebagai warisan budaya bangsa. Oleh karena itu mahasiswa harus difasilitasi untuk mendirikan suatau usaha tenun.
C.Tujuan Program
Tujuan program yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
a. Untuk menciptakan usaha yang dapat membantu mempertahankan jati diri dan warisan budaya bangsa.
b. Untuk menciptakan peluang usaha baru melalui usaha tenun yang berdayakan mahasiswa.
c. Untuk mempersiapakan generasi muda sebagai generasi penerus warisan budaya bangsa.
D.Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah:
a. Terciptanya peluang usaha yang mandiri dan lapangan kerja baru bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar.
b. Menumbuhkan kreativitas mahasiswa dan pengalaman berwirausaha.
c. Menciptakan produk tenun sebagai upaya menjaga warisan budaya bangsa.
d. Menciptakan mahasiswa yang paham akan keharusan menjaga kekayaan budaya bangsa.
E.Kegunaan Program
Adapun kegunaan program yang dimaksud adalah:
a. Mempertahankan dan memperkenalkan kekayaan warisan budaya bangsa.
b. Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam menciptakan peluang usaha baru bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar.
c. Sebagai media pengembangan jiwa berwirausaha dikalangan mahasiswa.
d. Menciptakan mahasiswa yang tidak hanya sebagai konsumen tetapi mampu menjadi produsen.
e. Mencipakan produk tenun sesuai yang dibutuhkan masyarakat.
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
1.Jenis usaha
Adapun jenis usaha dalam program kreativitas mahasiswa ini, yaitu bergerak dalam usaha pembuatan produk tenun berupa selendang, ataupun skrab bahkan kain yang siap untuk diolah menjadi pakaian atau produk lainnya sesuai kebutuhan konsumen. Tenun yang dikenal sebagai kekayaan bangsa Indonesia perlu dilestarikan dan dimanfaatkan agar tetap menjadi milik Indonesia dan tidak diklaim oleh nagara lain. Produk tenun ini dibuat dengan perpaduan warna yang menarik sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Produk tenun yang kami ciptakan tidak hanya diperuntukkan kepada kebutuhan mahasiswa saja tetapi kepada kebutuhan masyarakat luas. Produk untuk mahasiswa seperti shal atau selendang karena menjadi tren sekarang di kota Makassar untuk menggunakan selendang. Untuk masyarakat umum kami akan membuat kain tenun yang bisa dibuat menjadi sarung.
Pembuatan produk juga tergantung ari pesanan masyarakat atau konsumen. Kami akan menerima pesanan dari masyarakat sembari membuat produk-produk yang lain. Kain tenun yang kami hasilkan menggunakan motif bunga dan kami juga akan melayani pesanan nama pada kain tenun yang kami buat. Seperti yang kita ketahuai sebagian besar masyarakat bahakan mahasiswa sangat menyukai produk yang bisa mengukir nama mereka di produk tersebut. Sehingga dengan melihat kenyataan ini, kami yakin usaha tenun yang berdayakan mahasiswa universitas muhammadiyah Makassar ini akan mudah meraih kesuksesan dan akan tetap terjaga eksistensinya dikalangan masyarakat.
2.Peluang usaha
Masyarakat pada dasarnya menyukai sesuatu hal yang bersifat baru dan unik, apalagi yang berada di sekitar lingkungan kita. Kota Makassar dan sekitarnya merupakan pusat pusat bisnis di indonesia bagian timur yang memiliki prospek usaha yang baik dan menjanjikan untuk berwirausaha. Berwirausaha kain tenun merupakan sebuah peluang usaha yang baru. Usaha ini bergerak dalam embuatan produk-produk tenun dan memasarkannya kepada konsumen.Kecintaan masyarakat terhadap hasil tenun mulai menlonjak sejak adanya pengklaiaman kekayaan budaya Indonesia oleh negara lain. Masyarakat Indonesia tidak mau kecolongan untuk kedua kalinya dan berusaha untuk memanfaatkan dan memperkenalkan kakayaan tersebut termasuk tenun. Cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan produk tenun pada beberapa produk baru.
Usaha tenun di kalangan mahasiswa ini merupakan bentuk kecintaan terhadap warisan budaya bangsa. Ini adalah usaha tenun pertama yang dirintis oleh mahasiswa universitas muhammadiyah Makassar. Oleh karena itu peluang keberhasilan usaha ini sangatlah besar karena tidak adanya pesaing dari luar. Hal lain yang membuat kami yakin adalah karena salah satu anggota tim merupakan orang yang mahir dalam menenun. Hal ini tebukti dari banyaknya produk-produk yang dihasilkan dan dipasarkannya ketika masih tinggal di kampung halaman. Kemampuan itu merupakan warisan dari leluhurnya yang sebagian besarnya berprofesi sebagai penenun.Kemampuan yang dimiliki oleh salah satu anggota tim merupakan modal besar dalam mencapi keberhasilan usaha tenun ini.
3. Sasaran yang ditujukan (konsumen)
Sasaran yang dituju adalah masyarakat Indonesia pada umumnya dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar pada khusnya. Usaha ini akan dilakuakan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar yang sekaligus menjadi sasaran pemasaran.
4. Strategi pemasaran yang diterapkan
a. Pemasaran
Pemasaran produk ini akan dilakukan sendiri oleh tim dengan menggunakan rumah kos sebagai tempat berjualan. Selain itu tim akan melakukan kerjasama dengan mahasiswa lain untuk memasarkan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat. Agar pemasaran dapat berjalan lancar, maka dapat dibantu dengan pembuatan brosur, panplet dan katalog. Pemasaran juga dapat dilakukan melalaui online sehingga peluang keberhasilan menjadi lebih besar. Proses pemasaran produk juga bisa dilakukan melalui cara pemesanan.
b.Harga jual
Adapun harga jual yang ditawarkan cukup bervariasi sesuai dengan ukuran dan kesulitan pembuatannya. Adapun harga yang ditawarkan untuk selendang per produknya adalah Rp 65.000,-
5. Analisis usaha
a. Kapasitas produksi : 40 buah
b. Kebutuhan peralatan investasi
c. Kebutuhan bahan baku
: Rp. 14.600,- / unit
Harga Jual : Rp. 25.000,- / buah
Penjualan : 25.000 x 40
: Rp. 1.000.000,-
Keuntungan : Penjualan – (biaya bahan baku + penyusutan)
: 1.00.000 – 583.700
: Rp. 416.300,-
Berdasarkan analisis usaha tersebut di atas, maka usaha ini sangat layak untuk dikembangkan sebab setiap pembiayaan 40 buah, diperoleh keuntungan sebesar 77 %.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Pelaksanaan program usaha tenun ini terdiri dari dua tahapan yaitu :
1.Persiapan alat dan bahan
Sebelum melakukan penenunan, langkah awal yang akan kita lakukan adalah memepersiapkan alat dan bahan. Hal itu dilakukan agar dapat memperlancar proses produksi sehingga dapat menyesuaikan selera konsumen. Selain itu kelengkapan alat dan bahan dapat menjadi indikator keberhasilan proses produksi yang berkualitas.
2.Rencana Produksi
Tahapan proses produksi selendang tenun ditunjukkan pada diagram berikut:
|
Gambar 1. Diagram proses produksi selendang tenung
Keterangan :
|
-Perancangan ukuran dan motif
Ukuran seendang yang akan dibuat dirancang terlebih dahuu sesuai dengan kebutuhan atau pesanan masyarakat. Sementera itu motif yang akan akan gunuakan dalam selendang tersebut juga harus dirancang. Motif yang akan digunakan adalah motif bunga atau menuliskan nama pemesan sesuai dengan pesanan yang diinginkan.
-Proses Penenunan
Setelah motif dan ukuran yang akan dibuat jelas, amka langkah selanjutnya adalah pembuatan produk. Proses ini memerlukan kemampuan dan kemahiran serta kehari-hatian dalam pembuatannya agar tidak terjadi kesalahan. Pada proses ini produk akan dibuat sesuai dengna pesanan konsumen.
-Proses Pengemasan
Langkah berikutnya setelah proses penenunan selesai adalah pengemasan. Produk dikemas terlebih dahulu dengan kemasan plastik yang menarik sebelum dipasarkan.
3. Rencana Pemasaran
Usaha ini akan dikelolah langsung oleh tim yang telah dibentuk. Proses produksi akan disesuiakan dengan jadwal kuliah dan dari pesanan konsumen. Pengenalan produk/promosi akan dilakukan melalui penyebaran pamphlet brosur, dan katalog. Untuk kelancaran penjualan, akan diadakan katalog dan penjualan secara online melalau facebook. Proses penjualan juga akan dilakukan oleh mahasiswa universitas muhammadiyah Makassar dan sekaligus sebagai sasaran pemasaran. Produk ini tidak hanya dijual kepada mahasiswa, tetapi juga kepada masyarakat secara umum dan anak-anak. Produk selendang tenun ini akan segera dipasarkan setelah melalui proses pengemasan.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rincian Biaya
Total biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) adalah sebesar Rp 8.460.000,- (Delapan Juta Empat Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah).
Perincian biaya diberikan dalam tabel berikut:
4.2 Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan kewirausahaan disusun sebagaimana pada tabel berikut.
DAFTAR PUSTAKA
Buwono.2014. http://beritadaerah.co.id/2014/05/13/industri-kain-tenun-sebagai-warisan-budaya bangsa/
Pio.2014.http://blog.indotrading.com/cerminkan-jati-diri-bangsa-tenun-patut-dilestarikan-keberadaannya/
LAMPIRAN
a. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataaan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengajukan Hibah
Makassar, 29 September 2014
(Faradillah Fahri)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No.259 Makassar
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Faradillah Fahri
NIM : 10535518212
Program Studi : Pendidikan Bahasa Ingris
Fakultas : FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar
Dengan ini menyatakan bahwa usulan (Isi sesuai dengan bidang PKM) saya dengan judul: “Usaha tenun berdayakan mahasiswa universitas muhammadiyah Makassar sebagai upaya pelestarian warisan budaya bangsa” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.